Saturday 30 January 2016

Riwayat Nabi Zulkifli (019)...^^..

Riwayat Nabi Zulkifli (019)...^^..

Zulkifli (bahasa Arab, Dhu'l Kifl) (sekitar 1500-1425 SM)
adalah salah satu nabi dalam ajaran Islam yang diutus kepada
kaum Amoria di Damaskus. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun
1460 SM dan diutus untuk mengajarkan tauhid kepada kaumnya
yang menyembah berhala supaya menyembah Tuhan Yang Maha Esa,
taat beribadah, dan membayar zakat. Ia memiliki dua orang anak
dan meninggal ketika berusia 95 tahun di Damaskus Syiria.
Namanya disebutkan sebanyak dua kali di dalam Al Quran.

Beberapa umat muslim masih mempertanyakan statusnya sebagai
nabi. Tetapi ada juga sejumlah umat muslim yang percaya bahwa
ia adalah orang beriman dan penyabar yang disebutkan dalam
Al Qur'an namun bukan seorang nabi.

Zulkifli adalah anak nabi Ayyub. Nama kecilnya ialah Basyar
bin Ayub dan ia termasuk orang yang sabar. Dengan demikian ia
masih cucu nabi Ibrahim. Zulkifli di angkat menjadi nabi dan
rasul sesudah ayahnya. Lahir selepas nabi Ayyub selesai
menerima ujian, yang membabitkan kematian seluruh putera-
puteri dan diganti dengan waris keturunan yang baru.

Sejak kecil hingga dewasa tidak pernah bohong. Semua janji
yang diucapkannya selalu ditepati sehingga teman-teman dan
orang sangat senang padanya. Bagi orang yang belum mengenal
pribadinya lebih jauh akan merasa hiba melihatnya. Sebab semua
tingkah lakunya mencerminkan kebenaran. Ketika mendapat cobaan
dari Allah, ia tidak pernah mengeluh sedikitpun, bahkan
Zulkifli lebih mendekatkan dirinya.

*** Gelaran Zulkifli.

Nama Zulkifli, ia dapat ketika pada suatu hari, Raja
mengumpulkan rakyatnya dan bertanya, " Siapakah yang sanggup
berlaku sabar, jika siang berpuasa dan jika malam beribadah ?"

Tak ada seorang pun yang berani menyatakan kesanggupannya.
Menurut Mufassirin, akhirnya seorang anak muda yang bernama
asli, Basyar mengacungkan tangan dan berkata ia sanggup
melakukan itu. Sejak saat itulah ia dipanggil dengan julukan
Zulkifli yang artinya 'Sanggup'.

Zulkifli adalah orang yang taat beribadah. Ia melakukan
sembahyang seratus kali dalam sehari. Kesabarannya telah
diabadikan dalam Al Qur'an surat Al Anbiyaa' ayat 85 - 86,

" 85@ Dan (ingatlah) kisah Ismail, Idris dan Zulkifli. Semua
mereka termasuk orang-orang yang sabar."

" 86@ Kami telah memasukkan mereka dalam Rahmat Kami.
Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang salih."
(Surah Al Anbiyaa': 85 - 86)

Kesabaran yang ada pada dirinya kelak membuat ia menjadi raja
seperti apa yang telah diucapkan nabi Ibrahim dan nabi Ishaq.
Semua keturunannya akan menjadi pemimpin dan panutan bagi
kaumnya.

Beliau merupakan raja yang tidak pernah marah, walau dalam
keadaan apapun menghadapi setiap persoalan dan bangkangan
rakyatnya. Setiap pekerjaaan yang diamanahkan dilaksanakan
dengan baik, ramah dan kesabaran.

*** Menjadi Raja.

Suatu ketika, raja di negeri Rom saat itu, Nabi Ilyasa sudah
semakin tua. Karena tak memiliki calon pengganti, raja
mengadakan sayembara kepada kaum Rom, bahwa siapapun yang
berpuasa di siang hari, beribadah di malam hari, dan tidak
melakukan marah, ia akan diangkat menjadi raja.

Hal ini terdapat dalam riwayat Ibnu Jarir, " Apabila Al Yasa
AS (Nabi Ilyasa), meningkat tua, dan ingin memberikan tugas
untuk memimpin bangsa Israel kepada yang sesuai. Baginda
mengumumkan, " Hanya orang tersebut akan dipertimbangkan untuk
menggantikan baginda dan yang berpuasa pada siang hari,
mengingati Allah pada malam hari dan menahan diri daripada
sifat marah. Salah seorang daripada mereka (Basyar) berdiri
dan berkata, " Aku akan patuh kepada syarat-syarat tersebut".
Baginda mengulangi syarat-syarat itu semula sebanyak tiga kali
dan lelaki yang sama berjanji dengan bersungguh-sungguh akan
memenuhi syarat-syarat tersebut. Maka dia dilantik untuk
membawa tugas tersebut."

Dari kutipan riwayat di atas, Basyar menyanggupi semua
persyaratan yang diberikan raja kepadanya. Ia pun dinobatkan
menjadi raja. Pada masa pemimpinannya, ia berjanji kepada
rakyatnya untuk menjadi hakim adil dalam menyelesaikan
perkara. Karena keadilan dia, maka ia disebut sebagai Zulkifli
pada masa itu.

Adalah raja yang sudah lanjut usianya dan tidak diberi
keturunan sama sekali. Ia sangat bingung dan gelisah mengenai
penggantinya kelak. Raja itu adalah pemimpin yang bijaksana.
Ia tidak pernah mementingkan dirinya, semua pikirannya adalah
ditumpahkan pada negaranya.

Suatu hari raja mengadakan sayembara kepada seluruh rakyatnya.
Isi sayembara itu ialah untuk memberi kesempatan kepada rakyat
agar bisa memimpin negerinya. Persyaratan yang diminta
sangatlah berat bagi ukuran rakyat itu sendiri.

Meskipun demikian raja tetap mengajukan persyaratan itu sebab
ia berpikiran jika pada siang hari puasa dan malam hari
menjalankan ibadah tentu akan dicontoh rakyatnya. Jika raja
yang akan menggantikannya tidak pernah menjalankan persyaratan
itu tentulah rakyatnya akan meniru pula.

Sayembara itu sangat cepat menyebar, sebab diumumkan orang-
orang istana, dilanjutkan oleh bawahannya sampai lapisan
masyarakat yang paling bawah.

Dalam waktu singkat berdatangan rakyat menuju istana. Yang
datang bukan hanya rakyat biasa namun para pemuka suku dan
pejabat juga ikut mencari kesempatan ini. Hadir Zulkifli
dengan perasaan tidak menentu. Tibalah mereka berkumpul
di alun-alun yang luas. Raja sejak pagi ada di sana. Dengan
senang ia berdiri dan dan disambut tepuk tangan para
rakyatnya.

" Wahai rakyatku, kini usiaku telah tua dan tidak memperoleh
seorang keturunanpun. Maka untuk meneruskan kejayaan kerajaan
ini aku mengambil salah satu dari kalian.", katanya berwibawa.
Rakyat yang menghadiri sayembara itu diam tanpa ada berani
berisik. Mereka mendengarkan dengan khidmat.

" Aku tidak ingin raja yang hendak menggantikan kedudukanku
dari insan sembarangan. Ketahuilah bahwa titah raja selalu
dituruti dan tingkah laku raja akan diikuti oleh rakyatnya.
Untuk itulah aku mengajukan persyaratannya," sambung raja
kemudian.

" Syaratnya ialah pada siang melakukan puasa dan malam hari
melakukan ibadah," kata raja lagi. Raja memberi kesempatan
pada rakyat untuk mengangkat tangannya. Namun dari sekian
banyak tidak ada yang mengangkat tangannya sama sekali. Mereka
beranggapan bahwa persyaratan itu sangat berat.

Tiba-tiba dari tengah-tengah kerumunan masyarakat ada seorang
pemuda yang mengangkat tangannya. Dia adalah Zukifli.

" Hamba sanggup menjalankan puasa di siang hari dan
menjalankan ibadah pada malam hari," katanya dengan suara
lantang agar dapat didengarkan oleh rakyat yang hadir.

Para hadirin terkejut dengan ucapan Zulkifli. Begitu pula
raja yang ada di depannya. Ia tidak yakin pada kemampuan anak
muda itu. Hal ini disebabkan usia Zulkifli masih amat muda
bagaimana mungkin ia dapat melakukan persyaratan yang diajukan
oleh raja.

" Hai anak muda, janganlah kau main-main. Sayembara ini adalah
untuk kepentingan negeri dan rakyat," kata raja pada nabi
Zulkifli. Dengan tenang Zulkifli melangkah ke hadapan raja.

" Wahai raja junjungan hamba, saya tidak main-main dengan
ucapanku. Saya akan berusaha untuk melakukan persyaratan yang
paduka berikan," kata nabi Zulkifli dengan sungguh-sungguh.

Semula raja tidak dapat menerimanya karena faktor usianya
yang relatif muda. Namun raja juga mempunyai pikiran bahwa
anak itu kelak dapat memerintah rakyatnya dengan penuh
kebajikan. Sebab dari sekian banyaknya hadirin hanya dia
sendiri yang sanggup menjalankan persyaratan itu.

Akhirnya raja setuju, dan sejak saat itu nabi Zulkifli menjadi
raja. Pada siang hari ia melakukan puasa dan malam hari
menjalankan ibadah kepada Allah, ia ingat pada janjinya
di depan raja. Raja yang sudah lanjut usia itu sangat senang
dengan amal perbuatan nabi Zulkifli. Ia sangat yakin jika
Zulkifli menjadi raja maka rakyatnya mendapatkan kedamaian.
Akhirnya raja menghembuskan napasnya yang terakhir dengan
tenang.

Sebelum menghembuskan napasnya yang terakhir, raja itu masih
berpesan pada Zufkifli agar tetap menjalankan persyaratannya.
Ia masih ragu dengan kemampuan nabi Zulkifli. Ia khawatir jika
sudah meninggal, Zulkifli meninggalkan persyaratannya. Nabi
Zulkifli bersumpah untuk tetap menjalankan perintah itu.

Sepeninggal raja, nabi Zulkifli menyusun semua kegiatan
rutinnya dan mengatur masanya dengan sabaik mungkin. Siang
hari ia menjalankan puasa, disamping mengurus rakyat, melayani
umat dan beriadah. Sedangkan malam hari ia beribadah (shalat).
Jam tidur baginya hanya sedikit waktu saja. Raja baru ini
sangat sabar dalam melakukan ibadah dan puasa. Ia sangat
disenang rakyatnya sebab tidak ada jarak antara keduanya.
Setiap tamu yang berkunjung akan ditemaninya. Karena tingkah
lakunya seperti itu, maka rakyat hidup dengan tenang.

*** Gangguan Setan.

Allah mengangkatnya sebagai nabi dan rasul. Setelah beberapa
lama menjadi raja, dia memenuhi segala janjinya, sehingga
Allah memberinya ujian kepadanya dengan setan yang
berkeinginan untuk menggoyahkan imannya.

Suatu ketika, setan menjelma sebagai musafir lelaki tua.
Keinginannya adalah membuat marah Zulkifli. Ia memaksa penjaga
untuk dapat masuk istana dan menemui Zulkifli pada larut
malam. Lelaki tua itu diizinkan masuk oleh penjaga istana.
Dalam pertemuan tersebut, setan mengadu kepada Zulkifli
tentang kekejaman orang lain terhadap dirinya. Namun Zulkifli
menyuruhnya untuk datang besok malam ketika kedua belah pihak
sudah merasa siap untuk bertemu. Namun musafir tersebut
mengingkarinya dan malah datang pagi hari.

Keesokan harinya, musafir tersebut datang dan mengadu seperti
pada malam sebelumnya. Maka Zulkifli menyuruhnya untuk datang
pada malam hari saja. Lelaki itu berjanji dengan bersungguh-
sungguh pada Zulkifli untuk datang pada malam hari. Namun ia
mengingkarinya.

Pada hari yang ketiga, musafir itu datang lagi. Pada kali ini,
tidak ada tanggapan dari Zulkifli. Maka setan itu tersebut
menyelinap menembus pintu dan menunjukkan dirinya kepada
Zulkifli. Zulkifli sangat terkejut melihat jelmaan setan
tersebut. Lalu dia pun mengtahui bahwa musafir itu adalah
setan yang mencoba membuatnya marah namun setan itu gagal.
Karena keberhasilan Zulkifli menahan amarah, maka oleh Allah
ia diangkat sebagai seorang nabi.

Karena nabi Zulkifli sangat menghormati tamunya, maka iblis
mencoba untuk menggodanya. Ia berpura-pura menjadi tamu
di malam hari, ketika raja mau tidur. Sudah menjadi sifat
iblis yang tidak suka jika ada orang begitu taat kepada Allah.

" Siapa yang ada diluar, silahkan masuk !" kata raja setelah
shalat. Setelah menunggu agak lama terdengar pintu diketok
orang. Setelah dipersilahkan masuk oleh raja, tamu itu tidak
menjawab sama sekali. Seusai dzikir, nabi Dzulkifli mendatangi
pintu itu dan membukanya. Ia sangat heran sebab tidak dijumpai
seorangpun. Begitu pintu ditutup kembali maka terdengar
ketokan pintu lagi.

Akhirnya nabi Zulkifli membuka pintu itu dan tidak menutupnya.
Ia yakin bahwa tamu yang hendak bertandang ke rumahnya ada
kepentingan yang harus diselesaikan malam itu juga. Ia
mempunyai pikiran seperti itu disebabkan sebelumnya tidak ada
tamu yang bertandang pada malam hari.

Tidak lama kemudian muncullah tamu yang ditunggu-tunggu itu.
Terlebih dahulu ia mengucapkan salam dan dibalas dengan ucapan
salam juga oleh nabi Zulkifli.

" Silahkan masuk tuan," kata nabi Zulkifli mempersilahkan
tamunya. Kemudian mereka duduk berhadapan yang dibatasi meja.
Zulkifli kemudian menanyakan maksud tamu itu.

" Apakah ada yang perlu saya bantu sehingga saudara malam-
malam bertandang ke sini ?" tanya nabi Zulkifli kepada
tamunya. Tamu itu seperti layaknya manusia, ia hanya
menundukkan wajahnya.

" Ampun tuanku, memang ada keperluan yang mendesak sekali
sehingga hamba bertamu malam-malam begini. Lagi pula rumah
hamba sangat jauh dari sini.", jawab tamu itu yang tidak lain
adalah syetan.

" Ceritakan masalah yang sedang kalian hadapi. Siapa tahu aku
dapat membantunya," ujar nabi Zulkifli lagi. Kemudian tamu itu
memberikan semua persoalannya. Pada dasarnya tamu itu meminta
agar masalahnya dituntaskan malam itu juga.

" Begini saja, biar penasehatku yang memecahkan masalah ini,"
kata nabi Zulkifli sejurus kemudian. Namun tamu itu tetap
ngotot agar ia sendiri yang menyelesaikannya. Tamu itu tidak
mau orang lain yang mengurusnya.

" Hamba tidak mau, jika orang lain yang menyelesaikan urusanku
ini. Hamba ingin tuan sendiri yang menyelesaikannya," kata
tamu itu tetap bersikeras.

Akhirnya rajalah yang menyelesaikan persoalan tamunya. Tamu
itu kelihatan puas, dan rajapun pergi tidur. Namun sebelumnya
ia menyuruh agar tamu itu pulang besok pagi saja. Namun betapa
terkejutnya nabi Zulkifli ketika pagi buta sudah tidak melihat
tamunya lagi. Ia tahu bahwa tamu semalam adalah syetan.

Meskipun jam istirahatnya terganggu dengan adanya tamu itu,
nabi Zulkifli tidak pernah mengeluh. Sebab punya prinsip tamu
adalah berkah. Menolak tamu berarti menolak berkah.

Karena kesabarannya hingga termasuk nabi pilihan di sisi
Allah. Hal itu telah diterangkan dalam Al Qur'an, surat Shod,
ayat 48,

" 48@ Dan ingatlah akan Ismail, Liyasa', dan Zulkifli. Mereka
semuanya termasuk orang-orang yang baik." (Shod: 48)

Demikianlah kisah nabi Zulkifli menurut Al Qur'an. Hendaknya
kesabaran yang dimiliki oleh nabi Zulkifli dapat kita jadikan
contoh, sehingga Allah senantiasa memberikan rahmatnya pada
kita.

*** Kaum Rom.

Nabi Zulkifli diutus oleh Allah kepada kaum Rom agar selalu
mengingat satu Tuhan dan tidak menyembah berhala. Suatu ketika
terjadi pemberontakan di negerinya oleh orang-orang yang
durhaka kepada Allah. Zulkifli menyeru pada rakyatnya agar
berperang, namun mereka semua takut mati sehingga tak seorang
pun yang mau berperang. Mereka pun meminta Zulkifli untuk
berdoa kepada Allah SWT, agar mereka semua tidak mati dan
menang dalam perang. Zulkifli pun berdoa kepada Allah dan
Allah pun mengabulkan doanya.

Mereka berkata, " Kami merupakan kaum yang lebih menyenangi
kehidupan dan bukannya kematian. Peperangan ini merupakan
penyebab kematian. Oleh yang demikian kami pohon agar paduka
raja memohon kepada Allah s.w.t. menjamin kehidupan kami
berumur panjang, barulah kami bersiap sedia untuk turut
bersama dalam peperangan."

Mendengar kata-kata tersebut, raja Zulkifli tidak murka.
Beliau segera berdoa kepada Allah, " Ya Allah ! Ya Tuhanku !
Aku telah menyampaikan risalah kepada kaumku untuk berperang.
Tetapi kaumku memohon sebagaimana Engkau sendiri mendengar.
Aku mohon jawapannya, Ya Tuhanku !"

Kebenarannya ialah kaum Nabi Zulkifli dikurniakan usia yang
panjang serta memiliki zuriat keturunan yang ramai sekali
sehingga negeri tersebut padat dengan penduduk dan mengalami
nasib kekurangan bekalan makanan. Akhirnya kaum tersebut sedar
dan meminta kepada Nabi Zulkifli agar dikembalikan kepada ajal
dan takdir yang telah ditentukan Tuhan dan tidak mahu menurut
hawa nafsu.

Zulkifli disebutkan dalam ayat Al Qur'an Surat Al Anbiyaa' dan
Surat Shaad,

“ ...dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Zulkifli. Semua
mereka termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah memasukkan
mereka ke dalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk
orang-orang yang saleh." (Surah Al Anbiya': 85-86)

" ...dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa' dan Zulkifli. Semuanya
termasuk orang-orang yang paling baik." (Surah Sad: 48)

Dalam kedua masalah tersebut, Zulkifli yang disebut sebagai
nabi dalam Al Qur'an tersebut, dapat juga merupakan orang lain
yang tidak disebut dalam ayat tersebut.

*** Pendapat dan kontroversi tentang Zulkifli.

Sebagian muslim sependapat dengan pandangan Muhammad bin Jarir
al Tabari, mengangap Zulkifli adalah orang baik dan sabar yang
selalu menolong kaumnya dan membela kebenaran, namun bukan
seorang nabi. Sebagian lainnya percaya bahwa dia seorang nabi.

Menurut Baidawi, Zulkifli seperti dengan nabi Yahudi bernama
Yehezkiel yang dibawa ke Babilonia setelah kehancuran
Yerussalem. Baginda dirantai dan dipenjarakan oleh Raja
Nebukadnezar. Baginda menghadapi segala kesusahan dengan sabar
dan mencela perbuatan mungkar Bani Israil.

Menurut versi lain nama aslinya Waidiah bin Adrin. Ia nabi
bagi penduduk Suriah dan sekitarnya. Ia membangun kota Kifl
di Irak. Ada dua tempat yang diyakini sebagai makam Zulkifli.
Pertama di Kifl, Irak dekat Najaf dan Al Hillah dan yang kedua
di Nawa, Suriah.

http://sejarahkisahnabi.blogspot.co.id/

No comments:

Post a Comment