Tuesday 9 February 2016

Kalimah Syahadah (Kalimah Tauhid)...

Kalimah Syahadah (Kalimah Tauhid)...

La ila ha illallah, Tiada Tuhan selain Allah, Muhammma dar
rasul lullah, Muhammad itu pesuruh dan hamba Allah. (Syahadah)

" Setiap yang berjiwa akan merasai mati, dan Kami menguji kamu
dengan keburukan dan kebaikan sebagai suatu fitnah (cubaan
yang sebenar-benarnya dan dihisab dengan halus), kepada
Kamilah kamu akan dikembalikan." (Surah Al Anbiya 21:35)

Berdasarkan kitab suci Al Quran, ternyata bahawa setiap orang
yang telah ditakdirkan hidup dan menyedut udara di dunia, dia
pasti akan mati pada suatu masa samaada dekat atau jauh.
Bukankah para nabi dan rasul Tuhan sendiri telah akur dan
menerima kematian ini.

" Janganlah seseorang kamu mati melainkan dalam keadaan dia
menyangka baik terhadap (ketetapan) Allah (terhadapnya).
Janganlah seseorang kamu mati melainkan dalam keadaan dia baik
sangka (optimis) terhadap Allah." (Riwayat Muslim)

Sebenarnya " Mati" itu ialah sebuah pintu untuk segera menemui
Allah (kekasih) dan memperoleh sebahagian rezeki (kurniaan)
Allah. Sesungguhnya orang Mukmin itu apabila dia hampir mati
dan melihat apa yang disediakan Allah untuknya, nescaya
dirinya menjadi ingin benar-benar untuk keluar (dari dunia.)

" Apabila Allah telah menetapkan seseorang itu akan mati,
di sesuatu tempat (di luar atau jauh dari rumahnya), maka Dia
menjadikan orang itu mempunyai sesuatu keperluan untuk pergi
ke tempat berkenaan." (Riwayat Tirmidzi 2237)

Ketika Nabi menyeru seorang ayah untuk memeluk agama Islam, ia
menjawab, " Saya tidak akan beriman kepadamu kecuali engkau
menghidupkan kembali puteriku !" Nabi bersama lelaki tersebut
menuju ke kubur anak perempuan itu. Nabi lalu bertanya kepada
kubur puteri anak kesayangan, " Apakah engkau suka hidup
kembali ke dunia ?" Kedengaran suara anak perempuan itu
menjawab, " Tidak, demi Allah, saya mendapatkan Allah lebih
baik daripada kedua-dua orang tuaku, dan saya merasakan
akhirat lebih baik daripada dunia."

Baginda sendiri membacakan Muawwidzat (Surah Al Ikhlas[112],
Surah Al Falaq[113] dan Surah An Nas[114] serta Al Fatihah)
lalu menghembuskan dan mengusap pada dirinya. Di waktu sakit
semakin tenat, maka Aishah (isteri baginda) membacakan serta
menghembuskan ke atas kedua belah tangan Nabi, lalu mengambil
kedua tangan baginda untuk menyapukan pada muka baginda.

Kita dinasihati agar lebih berhati-hati dan bersedia untuk
dipanggil Tuhan, biasakanlah dan ajarilah diri dengan selalu
mengucapkan kalimah syahadah.

Rasulullah bersabda, " Aku telah meninggalkan kepada kamu dua
pusaka dan tidak akan tersesat jalan selagi kamu berpegang
teguh kepada dua perkara itu, iaitu Kitabullah (Al Quran) dan
sunnah Rasulullah (Hadith)."

" Saya memesani kamu agar bertakwa kepada Allah, dengar dan
patuh sekalipun kepada (pimpinan) seorang hamba Habsyah
(berkulit hitam), kerana sesungguhnya siapa yang masih hidup
di kalangan kamu, dia akan melihat sesudah saya, akan banyak
perselisihan yang banyak.

Kerana itu, wajiblah kamu mengikut sunnah saya dan sunnah para
khalifah ar Rasyidin yang mendapat petunjuk (yang tidak
bercanggah dengan sunnah saya).

Gigitlah ia dengan geraham kamu (dengan sungguh-sungguh
pegangannya) dan jauhilah kamu dari perkara-perkara keagamaan
yang direka (bidaah), kerana sesungguhnya setiap rekaan dalam
beragama itu adalah sesat (tidak menjalani jalannya yang
sebenar.) (Riwayat Ahmad)

" Tidaklah harus seseorang berpegang kepada pendapat kami
apabila dia tidak mengetahui dari manakah tempat pengambilan,
kami mengambil sumber padanya (daripada jalur-jalur orang
terpercaya)." (Imam Abu Hanifah, wafat 150 Hijrah)

" Sesungguhnya saya adalah seseorang manusia (yang mungkin)
membuat salah dan (mungkin) berlaku benar, maka hendaklah kamu
memerhatikan kepada pendapatku. Maka setiap pendapatku yang
sesuai dengan Al Quran dan As Sunnah Nabi, hendaklah kamu
ambilkan, dan setiap pendapat yang bertentangan dengan
Al Quran dan As Sunnah, hendaklah kamu tinggalkan. Tiadalah
seseorang sesudah Nabi, melainkan kata-katanya
(berkemungkinan) diambil (dipakai) dan ditinggalkan kecuali
Nabi s.a.w." (Imam Malik, wafat 179 Hijrah)

" Apabila shahihlah sesebuah hadith itu, maka itulah mazhabku
(pendapat dan aliranku), gunakanlah hadith shahih sekalipun
bertentangan dengan pendapat manusia." (Imam Syafie, wafat
204 Hijrah)

" Janganlah kamu mengikutiku dan jangan pula mengikutkan Imam
Malik, Syafie dan Ath Thauri (murid Abu Hanifah), tetapi
ambillah daripada mana-mana sumber yang mereka ambilkan
(sumber Al Quran dan Al Hadith). Sesiapa yang menolak hadith
Rasulullah, maka dia berada ditepi jurang kebinasaan." (Imam
Ahmad, wafat 241 Hijrah)

" Sesiapa yang akhir ucapannya (sebelum meninggal dunia),
" La ila ha illallah.", pastilah dia dapat memasuki syurga.
Seseorang yang dapat masuk ke syurga itu selain keimanannya,
bukanlah dengan amalannya semata-mata, tetapi dengan rahmat
atau belas kasihan Allah kepadanya.

Tuesday 2 February 2016

Riwayat Nabi Isa (024)...^^..

Riwayat Nabi Isa (024)...^^..
 
Artikel ini membahas seorang nabi dalam agama Islam. Untuk
tokoh yang sama dari sudut pandang agama Kristen dan Yahudi,
lihat Yesus.`Isa; Essa; (sekitar 1 - 32M) adalah nabi penting
dalam agama Islam dan merupakan salah satu dari Ulul Azmi.
Nabi Isa a.s. dilahirkan hasil perantaraan ibu sahaja, tidak
seperti kelahiran manusia biasa yang dijadikan menerusi
perhubungan suami isteri. Kelahiran beliau tanpa seorang ayah,
merupakan ujian tanpa seorang ayah, merupakan ujian buat
manusia. Apakah manusia tidak percaya atas kekuasaan Allah ?"
 
Dalam Al Qur'an, ia disebut Isa bin Maryam atau Isa al Masih.
Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 29 M dan ditugaskan
berdakwah kepada Bani Israil di Palestina. Ibunya Maryam bin
Imran bin Matsan, seorang gadis remaja yang soleh dan gemar
beribadah dan berzikir kepada Allah di atas puncak tempat
ibadah mereka, di dalam mihrabnya (puncak menara tertinggi
dalam gereja, Baitulmaqdis).
 
Namanya disebutkan sebanyak 25 kali di dalam Al Quran. Cerita
tentang Isa kemudian berlanjut dengan pengangkatannya sebagai
utusan Allah, penolakan oleh Bani Israil dan berakhir dengan
pengangkatan dirinya ke surga.
 
Isa tidak dibunuh ataupun disalib, Isa diangkat ke langit, dan
ramalan dan misi Isa di akhir zaman adalah turun kembali
ke bumi untuk membunuh Dajjal, menghancurkan Ya’juj dan
Ma’juj, menjadi pemimpin yang adil, menunaikan ibadah haji dan
akan wafat.
 
Kata Isa ini diperkirakan berasal dari bahasa Aram, Eesho atau
Eesaa. Yesus Kristus adalah nama yang umum digunakan umat
Kristen untuk menyebutnya, sedangkan orang Kristen Arab
menyebutnya dengan Yasu' al Masih (bahasa Arab). Kemudian, ia
diyakini mendapatkan gelar dari Allah dengan sebutan Ruhullah
dan Kalimatullah. Karena Isa dicipta dengan kalimat Allah,
" Jadilah !", maka terciptalah Isa, sedangkan gelar ruhullah
artinya ruh dari Allah karena Isa langsung diciptakan Allah
dengan meniupkan ruh kedalam rahim Maryam binti Imran. 
 
Narasi Qur'an tentang Isa dimulai dari kelahiran Maryam
sebagai putri dari Imran, berlanjut dengan tumbuh kembangnya
dalam asuhan Zakariya, serta kelahiran Yahya. Kemudian
Al Qur'an menceritakan keajaiban kelahiran Isa sebagai anak
Maryam tanpa ayah.
 
“ (Ingatlah), ketika Malaikat berkata, " Hai Maryam,
sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran
seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang)
daripadaNya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang
terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang
yang didekatkan (kepada Allah)." (Ali 'Imran: 45)
 
Dikisahkan pula bahwa selama Isa berada didunia, ia tidak
menikahi seorang wanita karena ia terlebih dahulu diangkat
oleh Allah ke langit. Akan tetapi, ada riwayat yang mengatakan
bahwa Isa akan menikah dengan salah satu umat Muhammad ketika
ia turun dari langit, kejadian ini dikisahkan menjelang akhir
zaman.
 
Dalam buku dikatakan bawa wujud fisik Isa digambarkan oleh
Muhammad yaitu, rambutnya terbelah dua, wajahnya tampan,
kulitnya putih agak kemerah-merahan. Muhammad bertemu dengan
Isa, ketika ia sedang dalam Isra Mi'raj ke Sidrat al Muntaha,
dilangit kedua yang disebut sebagai Al Maa'uun.
 
Muslim percaya pada konsep kesucian Maryam, yang telah
diceritakan sepanjang dalam beberapa ayat dalam Al Qur'an.
Menurut kisah di Al Qur'an, Maryam selalu beribadah dan telah
dikunjungi oleh malaikat Jibril. Jibril mengatakan kepada
Maryam tentang akan diberikan calon anak yang bernama Isa,
Maryam sangat terkejut, karena ia telah bersumpah untuk
menjaga kesuciannya kepada Allah dan tetap mempertahankan hal
itu dan bagaimana pula dia bisa hamil tanpa seorang lelaki,
lalu Jibril menenangkan Maryam dan mengatakan bahwa perkara
ini adalah perkara yang mudah bagi Allah, yang ingin membuat
dia sebagai tanda untuk manusia dan rahmat dariNya. Seperti
halnya dalam konsep penciptaan Adam tanpa ibu dan bapak.
 
Pembicaraan mereka terakam dalam salah satu surah di dalam
Al Qur'an, “ Jibril berkata, " Demikianlah. Tuhanmu berfirman,
" Hal itu adalah mudah bagiKu, dan agar dapat Kami
menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari
Kami, dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah
diputuskan." (Surat Maryam: 21)
 
” ... Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu,
maka Dia hanya berkata kepadanya, " Jadilah.", maka jadilah
ia. (Maryam: 35)
 
Beberapa ayat lain terkait dengan kelahiran Isa antara lain,
“ Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah
seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah,
kemudian Allah berfirman kepadanya, " Jadilah" (seorang
manusia), maka jadilah dia." (Surah Ali Imran: 59)
 
“ ... dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara
kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari
Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah)
yang besar bagi semesta alam." (Surah Al Anbiyaa': 21)
 
Setelah Isa berada di dalam rahim Maryam, ia lalu mengasingkan
diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur. Disana
ia melahirkan dan beristirahat di dekat sebuah batang pohon
kurma. Isa kemudian berbicara memerintahkan ibunya dari
buaian, untuk mengguncangkan pohon untuk mengambil buah-buah
yang berjatuhan. Juga untuk menghilangkan rasa takut dan
pembelaan Maryam dari lingkungan sekeliling yang menuduhnya
berzina, kemudian Maryam menunjuk kepada anaknya yang baru
lahir itu, maka Isa pun menjawab,
 
" Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al kitab
(Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia
menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada
dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan
(menunaikan) zakat selama aku hidup, dan berbakti kepada
ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi
celaka.. (Maryam: 30-32)
 
Referensi dalam hadits lain adalah, " Ketika setiap manusia
lahir. Setan menyentuh seorang bayi di kedua sisi tubuh dengan
dua jarinya, kecuali Isa, putera Maryam, Setan mencoba
menyentuhnya tapi gagal, karena dia hanya menyentuh
plasentanya saja."
 
Menurut al Tabari, hal ini disebabkan karena doa Maryam, " Aku
berlindung kepadaMu, untuk dia dan keturunannya dari setan
yang terkutuk."
 
*** Misi sebagai Nabi.
 
Menurut teks-teks Islam, Isa diutus kepada Bani Israil, untuk
mengajarkan tentang keesaan Tuhan dan menyelamatkan mereka
dari kesesatan. Muslim percaya Isa telah dinubuatkan dalam
Taurat, membenarkan ajaran-ajaran nabi sebelumnya. Isa
digambarkan juga dalam ajaran Islam, memiliki mukjizat sebagai
bukti kenabiannya, seperti berbicara sewaktu masih bayi dalam
peraduan, memberikan nyawa/kehidupan pada burung yang terbuat
dari tanah liat, menyembuhkan orang yang terkena lepra,
menyembuhkan orang tuna netra, membangkitkan orang mati dan
meminta makanan dari surga atas permintaan murid-muridnya.
Beberapa kisah menyebutkan bahwa Yahya bin Zakariyya pernah
bertemu dengan Isa di sungai Yordan, sewaktu Yahya pergi
ke Palestina.
 
Sungai Yordan tempat dimana Isa bin Maryam pernah bertemu
dengan Yahya bin Zakariyya. menurut beberapa kisah. Beberapa
ayat dari Al Qur'an yang menegaskan tentang kenabian Isa
antara lain,
 
“ Berkata Isa, " Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia
memberiku Alkitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,
dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku
berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan
(menunaikan) zakat selama aku hidup, dan berbakti kepada
ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi
celaka, dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada
hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku
dibangkitkan hidup kembali."
 
Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang
benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.
Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila
Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata
kepadanya, " Jadilah", maka jadilah ia. (Maryam: 30-35)
 
” ... dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata,
" Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan
untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu
berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan
taatlah (kepada) ku." Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan
Tuhan kamu maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus.
Maka berselisihlah golongan-golongan (yang terdapat) di antara
mereka, lalu kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang
zalim yakni siksaan hari yang pedih (kiamat)."
(Surah Az Zukhruf: 63-65)
 
" 72@ Demi sesungguhnya ! Telah kafirlah orang-orang yang
berkata, “ Bahawasanya Allah ialah Al Masih Ibni Maryam”.
Padahal Al Masih sendiri berkata, ” Wahai Bani Israil !
Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhan kamu, Bahawasanya sesiapa
yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain, maka
sesungguhnya Allah haramkan kepadanya Syurga, dan tempat
kembalinya ialah neraka, dan tiadalah seorang penolong pun
bagi orang-orang yang berlaku zalim.”
 
73@ Demi sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata,
“ Bahawasanya Allah ialah salah satu dari tiga tuhan." Padahal
tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Tuhan yang Maha
Esa. Dan jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka
katakan itu, sudah tentu orang-orang yang kafir dari antara
mereka akan dikenakan azab seksa yang tidak terperi sakitnya.
 
75@ Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang rasul yang
sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan
ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan
makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka
(ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian
perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan
ayat-ayat Kami itu)." {Surah Al Maa'idah}
 
” ... dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, " Hai Isa, putera
Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia, " Jadikanlah
aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah ?". Isa menjawab,
" Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang
bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka
tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku
tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya
Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib." Aku tidak
pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau
perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu, " Sembahlah Allah,
Tuhanku dan Tuhanmu.", dan adalah aku menjadi saksi terhadap
mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah
Engkau wafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka, dan
Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu."
(Surah Al Maa'idah: 116-117)
 
*** Maryam Hamil.
 
Maryam disahkan hamil. Kandungannya menunjukkan tumbesaran.
Penduduk kampungnya gempar melihat seorang anak gadis telah
hamil. Mereka menuduh Maryam telah melakukan maksiat dengan
lelaki.
 
Syahdan, sewaktu kandungan menjangkau usia tujuh bulan atau
sembilan bulan, riwayat lain menyebut bahawa Maryam telah
melalui segala jerih payah dan duka yang penuh derita. Ketika
sudah tiba saatnya beliau melahirkan bayi yang lain daripada
lain melalui proses kandungan yang luar biasa. Ketika dalam
kesakitan tanda tempoh kelahiran, maka tatkala ia merasakan
sakit bayi itu, ia beredar pergi dari desanya menuju suatu
kawasan yang sunyi dan jauh daripada pandangan masyarakat.
Maryam menamatkan perjalanan di bawah sebuah pohon kurma yang
terletak di tempat bernama, " Betlehem." Rasa sakit yang
semakin tegang memaksa Maryam menghentikan perjalanannya. Ia
sudah tidak mampu menahan rasa sakit perut disebabkan oleh
desakan janin yang mendesak untuk keluar menghirup udara
bebas.
 
Berkat keizinan Allah, lahirlah seorang bayi, " Isa". Lokasi
kelahiran beliau adalah di bawah sebuah pohon kurma yang
kekeringan lagi sunyi sepi serta gersang. Tiada seorang pun
yang menolong atau membidani si ibu malang itu.
 
Maryam, bergelar ibu ketika dara, tidak menampakkan
kegembiraan di raut wajahnya sebagaimana sambutan seorang ibu
ketika menerima kelahiran bayi dengan selamat. Bahkan beliau
memandang raut wajah bayi tersebut dengan linangan air mata
seraya sedih dan berbisik di dalam hati menyatakan bahawa,
" Alangkah bahagianya sekiranya aku mati dan pergi jauh
meninggalkan alam ini sebelum menerima kejadian ditakdirkan
menjadi ibu tanpa ikatan perkahwinan."
 
" 23@ (Ketika ia hendak bersalin) maka sakit beranak itu
memaksanya (pergi bersandar) ke pangkal sebatang pohon tamar
(kurma), ia berkata, " Alangkah baiknya kalau aku mati sebelum
ini dan menjadilah aku sesuatu yang dilupakan orang dan tidak
dikenang-kenang !"
 
24@ Lalu ia diseru dari sebelah bawahnya, ” Janganlah engkau
berdukacita (wahai Maryam), sesungguhnya Tuhanmu telah
menjadikan di bawahmu sebatang anak sungai." {Surah Maryam}
 
*** Maryam Pindah Ke Negeri Mesir.
 
Tujuan perpindahan Maryam ke Mesir adalah bertujuan untuk
menyelamatkan anaknya daripada menjadi mangsa pembunuhan
manusia. Maryam bersama anaknya menetap di Mesir bagi tempoh
kira-kira sebelas tahun.
 
Mereka kemudiannya berpindah semula ke Syam. Apabila tiba
waktunya, Isa dimartabat sebagai seorang Rasul, sebagaimana
dinyatakan dalam Al Quran yang bermaksud,
 
" 48@ Dan Allah akan mengajarnya ilmu menulis, dan hukum-hukum
aturan ugama, dan juga kandungan kitab-kitab Taurat dan
Injil." {Ali 'Imran}
 
*** Isa dan Ruhul Qudus.
 
Qur'an juga menceritakan perihal Isa yang diberikan kekuatan
dengan ruh kudus oleh Tuhan.
 
" Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas
sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-
kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah
meninggikannya beberapa derajat, dan Kami berikan kepada Isa
putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan
Ruhul Qudus, dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah
berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul
itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan,
akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang
beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya
Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan
tetapi Allah berbuat apa yang dikehendakiNya."
(Surah Al Baqarah: 253)
 
“ (Ingatlah), ketika Allah mengatakan, " Hai Isa putra Maryam,
ingatlah nikmatKu kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku
menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara
dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa,
dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah,
Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk
dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan izinKu,
kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung
(yang sebenarnya) dengan seizinKu, dan (ingatlah) di waktu
kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu
dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizinKu, dan
(ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur
(menjadi hidup) dengan seizinKu, dan (ingatlah) di waktu Aku
menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu)
di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan
yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata,
" Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata."
(Surah Al Maa'idah: 110)
 
*** Isa tidak Dibunuh Ataupun Disalib.
 
Nabi Isa menghadapi pelbagai rintangan dalam menjalankan
tugasnya. Beliau sentiasa di tentang masyarakat kaum kafir.
Beliau bersama sahabatnya mendedahkan syiar Islam kepada Bani
Israel. Sahabat-sahabat beliau dikenali sebagai "Hawariyin"
Ada di antara sahabat beliau bernama Yudas Iskariot. Pengikut
Nabi Isa di namakan orang Nasara atau orang Nasrani.
 
Di dalam mendedahkan syiar agama Allah, terdapat golongan
manusia yang beriman kepada Allah dan ada pula di antara
mereka yang derhaka (kafir). Masyarakat kaum kafir sentiasa
bermusuhan dengan Rasul-rasulNya semenjak dari dahulu. Musuh
Nabi Isa telah bermusyawarah untuk menangkap Nabi Isa, dan
berjaya menangkap pada pendapat mereka Nabi Isa. Musuh-musuh
beliau sebenarnya menangkap seorang munafik dan bukannya Nabi
Isa. Berkat kekuasaan Allah, Nabi Isa telah diangkat ke alam
ghaib. Orang ramai beranggapan bahawa wajah munafik itu adalah
Nabi Isa. Kemudian dia di salib di hadapan orang ramai, dan
para musuhnya menjalankan rencana memesongkan agama mengikut
hawa nafsu mereka sendiri.
 
Demikianlah kekuasaan Allah melebihi kekuasaan segala-galanya.
Rencana manusia tidak semuanya berhasil, tetapi rencana Tuhan
adalah sebaik-baik rencana.
 
Al Qur'an menerangkan dalam surat An Nisaa': 157 bahwa Isa
tidaklah dibunuh maupun disalib oleh orang-orang kafir. Adapun
yang mereka salib adalah orang yang bentuk dan rupanya
diserupakan oleh Allah seperti Isa.
 
“ ...dan karena ucapan mereka, " Sesungguhnya kami telah
membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, rasul Allah.", padahal
mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi
(yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa
bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham
tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan
tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan
tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan
belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu
adalah Isa." (Surah An Nisaa': 157)
 
" 30@ Ia menjawab, ” Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Ia
telah memberikan kepadaku Kitab (Injil), dan Ia telah
menjadikan daku seorang Nabi.
 
31@ Dan Ia menjadikan daku seorang yang berkat di mana sahaja
aku berada, dan diperintahkan daku mengerjakan sembahyang dan
memberi zakat selagi aku hidup."
 
32@ ” Serta (diperintahkan daku) taat dan berbuat baik kepada
ibuku, dan Ia tidak menjadikan daku seorang yang sombong
takbur atau derhaka.
 
33@ Dan segala keselamatan serta kesejahteraan dilimpahkan
kepadaku pada hari aku diperanakkan dan pada hari aku mati,
serta pada hari aku dibangkitkan hidup semula (pada hari
kiamat).”
 
34@ Yang demikian sifat-sifatnya, itulah Isa Ibni Maryam.
Keterangan yang tersebut ialah keterangan yang sebenar-
benarnya, yang mereka ragu-ragu dan berselisihan padanya.
 
35@ Tiadalah layak bagi Allah mempunyai anak. Maha Sucilah Ia.
Apabila menetapkan jadinya sesuatu perkara, maka hanyalah Ia
berfirman kepadanya, “ Jadilah engkau”, lalu menjadilah ia.
 
36@ Dan sesungguhnya Allah ialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka
sembahlah kamu akan Dia, inilah jalan yang betul lurus.“
{Surah Maryam}
 
*** Isa Diangkat ke Langit. 
 
Muslim menyangkal adanya penyaliban dan kematian atas diri Isa
ditangan musuhnya. Al Qur'an menerangkan Yahudi mencari dan
membunuh Isa, tetapi mereka tidak berhasil membunuh dan
menyalibkannya. Isa diselamatkan oleh Allah dengan jalan
diangkat ke langit dan ditempatkan disuatu tempat yang hanya
Allah yang tahu tentang hal ini. Al Qur'an menjelaskan tentang
peristiwa penyelamatan ini.
 
" Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa
kepadaNya, dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
(Surah An Nisaa': 158)
 
*** Turun Kembali Ke Bumi.
 
Dari keterangan hadist Muhammad diceritakan bahwa menjelang
hari kiamat/akhir zaman Isa akan di turunkan oleh Allah dari
langit ke bumi. Peristiwa itu tergambar dari hadist berikut,
 
“ Tidak ada seorang nabi pun antara aku dan Isa dan
sesungguhnya ia benar-benar akan turun (dari langit), apabila
kamu telah melihatnya, maka ketahuilah, bahwa ia adalah
seorang laki-laki berperawakan tubuh sedang, berkulit putih
kemerah-merahan. Ia akan turun dengan memakai dua lapis
pakaian yang dicelup dengan warna merah, kepalanya seakan-akan
meneteskan air walaupun ia tidak basah.”
 
“ Sekelompok dari ummatku akan tetap berperang dalam kebenaran
secara terang-terangan sampai hari kiamat, sehingga turunlah
Isa bin Maryam, maka berkatalah pemimpin mereka (Al Mahdi),
“ Kemarilah dan imamilah salat kami.” Ia menjawab, ” Tidak,
sesungguhnya sebagian kamu adalah sebagai pemimpin terhadap
sebagian yang lain, sebagai suatu kemuliaan yang diberikan
Allah kepada ummat ini (ummat Islam).”
 
“ Tiba-tiba Isa yang sudah berada di antara mereka dan
dikumandangkanlah shalat, maka dikatakan kepadanya, majulah
kamu (menjadi imam salat) wahai ruh Allah.” Ia menjawab,
” Hendaklah yang maju itu pemimpin kamu dan hendaklah ia yang
mengimami salat kamu."
 
Menurut Islam, hal pertama yang dilakukan Isa setelah turun
dari langit adalah menunaikan shalat sebagaimana yang
dijelaskan oleh hadist-hadist di atas. Isa akan menjadi makmum
dalam shalat yang di imami oleh Imam Mahdi.
 
Adapun lokasi turunnya Isa dijelaskan oleh Muhammad dalam
sebuah hadist berikut,
 
“ Isa ibnu Maryam akan turun di ‘Menara Putih’ (Al Mannaratul
Baidha’) di Timur Damsyik.”
 
Kedatangan Isa akan didahului oleh kondisi dunia yang dipenuhi
kedzaliman, kesengsaraan dan peperangan besar yang melibatkan
seluruh penduduk dunia, setelah itu kemunculan Imam Mahdi yang
akan menyelamatkan kaum muslimin, kemudian kemunculan dajjal
yang akan berusaha membunuh Imam Mahdi, setelah dajjal
menyebarkan fitnahnya selama 40 hari, maka Isa akan diturunkan
dari langit untuk menumpas dajjal.
 
*** Membunuh Dajjal.
 
Turunnya Isa ke bumi mempunyai misi menyelamatkan manusia dari
fitnah Dajjal dan membersihkan segala penyimpangan agama, ia
akan bekerjasama dengan Imam Mahdi memberantas semua musuh-
musuh Allah. Dikisahkan setelah Isa selesai menunaikan shalat,
ia berkata, " Keluarlah kamu (pasukan kaum muslimin) semua
bersama kami untuk menghadapi musuh Allah, yaitu dajjal." Lalu
mereka pun keluar, kemudian Ia (Isa) dilihat oleh dajjal yang
baru saja mendakwa kepada manusia, bahwa ia adalah raja yang
mendapat petunjuk dan pemimpin yang jenius serta bijaksana,
bahkan mengaku sebagai Tuhan Yang Maha Tinggi. Begitu Isa
dilihat oleh dajjal, dajjal pun meleleh seperti garam yang
meleleh di dalam air. Kemudian dajjal melarikan diri, akan
tetapi ia dihadang oleh Isa di pintu kota Lud di Palestina.

Sekiranya Isa membiarkan saja hal ini maka dajjal akan hancur
seperti garam dalam air, akan tetapi Isa berkata kepadanya,
" Sesungguhnya aku berhak untuk menghajar kamu dengan satu
pukulan." Lalu Isa menombak dan membunuhnya, maka Isa
memperlihatkan kepada semua orang darah dajjal di tombaknya.
Maka tahu dan sadarlah para pengikut dajjal dari kalangan
Yahudi, bahwa dajjal bukanlah Allah. Jika benar apa yang
didakwakan dajjal (dajjal mengaku sebagai tuhan) tentulah
dajjal tidak akan dapat dibunuh oleh Isa.
 
*** Menghancurkan Ya’juj dan Ma’juj.
 
Salah satu tugas besar dia setelah membunuh dajjal adalah
menyelamatkan ummat manusia dari fitnah Ya’juj dan Ma’juj.
Dikisahkan, fitnah dan kejahatan mereka (Ya’juj dan Ma’juj)
sangat besar dan menyeluruh, tiada seorang manusiapun yang
dapat mengatasinya, jumlah mereka pun sangat banyak sehingga
kaum Muslimin akan menyalakan api selama 7 tahun untuk
berlindung dari penyerangan mereka, para pemanah dan perisai
mereka.
 
Maka saat mereka telah keluar (dari dinding tembaga yang
mengurung mereka sejak zaman raja Zulkarnain) maka Allah
berkata kepada Isa ibnu Maryam, ” Sesungguhnya Aku telah
mengeluarkan hamba-hamba (Ya’juj dan Ma’juj) yang tidak mampu
diperangi oleh siapapun, maka hendaklah kamu mengasingkan
hamba-hambaKu ke Thur (Thursina).”  
 
Di Thur terkepunglah Nabi Allah ‘Isa beserta para sahabatnya,
sehingga harga sebuah kepala sapi lebih mahal dari 100 dinar
kamu hari ini. Kemudian Nabiyullah ‘Isa dan para sahabatnya,
menginginkan itu, maka mereka tidak menemukan sejengkalpun
dari tanah di bumi kecuali ia dipenuhi oleh bau hanyir dan
busuk mereka. Kemudian Isa dan sahabatnya meminta kelapangan
kepada Allah, maka Allah mengutus seekor burung yang akan
membawa mereka kemudian menurunkan mereka sesuai dengan
kehendak Allah, kemudian Allah menurunkan air hujan yang tidak
meninggalkan satu rumahpun di kota atau di kampung, maka Ia
membasahi bumi sehingga menjadi seperti sumur yang penuh.”
 
Dahsyatnya fitnah Ya’juj dan Ma’juj digambarkan dalam sebuah
hadist rasulullah sebagai berikut, " Dinding Ya'juj dan Majjuj
akan terbuka, maka mereka akan menyerang semua manusia,
sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,
 
" ... dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat-tempat
yang tinggi." (Surah Al Anbiyaa' 21:96)
 
Maka mereka akan menyerang manusia, sedangkan kaum Muslim akan
berlarian dari mereka ke kota-kota dan benteng-benteng mereka,
kemudian mereka mengambil binatang-binatang ternak bersama
mereka. Sedangkan mereka (Ya'juj dan Ma'juj) meminum semua air
di bumi, sehingga apabila sebahagian mereka melewati sebuah
sungai maka merekapun meminum air sungai tersebut sampai
kering dan ketika sebagian yang lain dari mereka melewati
sungai yang sudah kering tersebut, maka mereka berkata, " Dulu
di sini pernah ada air."
 
Dan apabila tidak ada lagi manusia yang tersisa kecuali
seorang saja di sebuah kota atau benteng, maka berkatalah
salah seorang dari mereka, " Mereka-mereka penduduk bumi sudah
kita habisi, maka yang tertinggal adalah penduduk langit.",
kemudian salah seorang dari mereka melemparkan tombaknya
ke langit, dan tombak tersebut kembali dengan berlumur darah
yang menunjukkan suatu bala dan fitnah.
 
Maka tatkala mereka sedang asyik berbuat demikian, Allah
Subhanahu wa Ta'ala mengutus ulat ke pundak mereka seperti
ulat belalang yang keluar dari kuduknya, maka pada pagi
harinya mereka pun mati dan tidak terdengar satu nafaspun.
Setelah itu kaum Muslim berkata, " Apakah ada seorang laki-
laki yang mau menjual dirinya (untuk kami berani mati) untuk
melihat apa yang sedang dilakukan oleh musuh kita ini ?" Maka
majulah salah seorang dari mereka dengan perasaan (menganggap)
bahwa ia telah mati, kemudian dia menemui bahwa mereka semua
telah mati dalam keadaan sebagian mereka di atas sebagian yang
lain (berhimpitan), maka laki-laki tersebut menyeru,
 
" Wahai semua kaum Muslim bergembiralah kamu sesungguhnya
Allah Subhanahu wa Ta'ala sendiri sudah membinasakan musuhmu",
maka mereka pun keluar dari kota-kota dan benteng-benteng dan
melepaskan ternak-ternak mereka ke padang-padang rumput
kemudian padang rumput tersebut dipenuhi oleh daging-daging
binatang ternak, maka semua susu ternak tersebut gemuk (penuh)
seperti tunas pohon yang paling bagus yang tidak pernah
dipotong.”
 
*** Menjadi Pemimpin Yang Adil.
 
Menurut suatu riwayat, Isa setelah turun dari langit akan
menetap dibumi sampai wafatnya selama 40 tahun. Ia akan
memimpin dengan penuh keadilan, sebagaimana yang diceritakan
dalam hadist berikut,
 
“ Demi yang diriku berada ditanganNya, sesungguhnya Ibnu
Maryam hampir akan turun di tengah-tengah kamu sebagai
pemimpin yang adil, maka ia akan menghancurkan salib, membunuh
babi, menolak upeti, melimpahkan harta sehingga tidak
seorangpun yang mau menerima pemberian dan sehingga satu kali
sujud lebih baik dari dunia dan segala isinya.”
 
*** Menunaikan Ibadah Haji.
 
Diceritakan dalam sebuah hadist bahwa Isa akan melaksanakan
haji. ” Demi Dzat yang diriku berada ditangannya, sesungguhnya
Ibnu Maryam akan mengucapkan tahlil dengan berjalan kaki untuk
melaksanakan haji atau umrah atau kedua-duanya dengan
serentak.”
 
*** Isa Akan Wafat.
 
Setelah Isa menjadi pemimpin yang adil di akhir zaman, Allah
akan mewafatkan dia. Hanya Allah saja yang tahu kapan dan
dimana Isa akan diwafatkan. Setelah wafatnya Isa Al Masih
kemudian dunia akan mengalami kiamat.
 
Dalam berdakwah, Isa didampingi para pengikutnya yang disebut
al Hawâriyyûn, yang jumlahnya 12 orang, sesuai dengan jumlah
suku (sibith) Bani Israil, sehingga masing-masing hawari ini
ditugaskan untuk menyampaikan risalah Injil bagi masing-masing
suku Bani Israil. Namun nama-nama hawari tersebut tidaklah
disebutkan di dalam Al Quran. Kisah para sahabat Isa ini
terdapat dalam surat Al Mâ'idah: 111-115 dan surat
Ãli'Imrân: 52.
 
Dalam surah tersebut diceritakan bahwa al Hawâriyyûn meminta
Isa untuk menurunkan makanan dari langit. Nama surat Al Maidah
yang berarti makanan diambil karena mengandung kisah ini.
Kejadian turunnya makanan dari langit ini makin menambah
ketebalan iman para pengikut Isa.
 
Isa disebutkan dengan banyak nama di dalam Al Quran. Sebutan
yang paling umum adalah "Isa bin Maryam" (Isa putra Maryam),
kadang-kadang diawali dengan julukan lain. Isa juga diakui
sebagai seorang nabi dan utusan (rasul) Allah. Istilah wadjih
("patut dihargai dalam dunia ini dan selanjutnya"), mubarak
("diberkati" atau "sumber manfaat bagi orang lain"),
`abd Allah (hamba Allah) adalah semua yang digunakan dalam
Al Qur'an dalam memberikan nama/julukan kepada Isa.
 
Nama lain yang sering disebutkan adalah Al Masih, yang
diterjemahkan ke " Mesias". Islam menganggap semua nabi,
termasuk Isa, sebagai manusia biasa dan tanpa berbagi dalam
Ketuhanan, sehingga tidak sama dengan konsep Kristen tentang
Mesias. Muslim menjelaskan penggunaan kata Masih dalam
Al Qur'an sebagai merujuk kepada Isa, yaitu status sebagai
seorang yang diurapi dan merupakan bentuk pujian, dengan
mukjizatnya antara lain ialah dapat menyembuhkan orang sakit
dan menyembuhkan mata orang buta. Ayat Qur'an juga menggunakan
istilah kalimatullah (yang berarti "firman Tuhan") sebagai
penjelasan tentang Isa, yang mengakui dirinya sebagai sebagai
utusan Allah, dan berbicara atas nama Allah.
 
Ajaran Islam menganggap Isa hanya sebagai utusan Allah saja.
Kepercayaan yang menganggap Isa sebagai Allah atau Anak Allah,
menurut Islam adalah perbuatan syirik (mengasosiasikan makhluk
sama dengan Allah), dan dengan demikian dianggap sebagai suatu
penolakan atas konsep Keesaan Tuhan (tauhid).
 
Islam melihat Isa sebagai manusia biasa yang mengajarkan bahwa
keselamatan datang dengan melalui kepatuhan manusia kepada
kehendak Tuhan dan hanya dengan cara menyembah Allah saja.
Dengan demikian, Isa dalam ajaran Islam dianggap sebagai
seorang muslim, begitu pula dengan semua nabi Islam. Islam
dengan demikian menolak konsep trinitas dalam Ketuhanan
Kristen, seperti juga konsep tentang Ketuhanan Yesus.
 
*** Pendahulu Muhammad.
 
Muslim meyakini bahwa Isa adalah sebagai seorang nabi
pendahulu Muhammad, dan menyatakan bahwa setelah ia akan
muncul seorang nabi terakhir, sebagai penutup dari para nabi
utusan Tuhan. Hal ini berdasarkan dari ayat Al Qur'an, di mana
Isa menyatakan tentang seorang rasul yang akan muncul setelah
dia, yang bernama Ahmad. Islam mengasosiasikan Ahmad sebagai
Muhammad. Muslim juga berpendapat bahwa bukti Isa telah
memberitahukan tentang akan hadirnya seorang nabi terakhir ada
di dalam kitabnya.
 
Suatu argumentasi dari pakar muslim menyatakan bahwa kata
bahasa Yunani parakletos, yang berarti "penghibur" yang
diramalkan akan datang dalam Injil Yohanes, sesungguhnya
adalah kata periklutos, yang berarti "termasyhur, agung,
terpuji". Kata terakhir ini dalam bahasa Arab dianggap sebagai
Ahmad, atau Muhammad, diperkuat dengan sebuah dalil Al Qur'an,
yang berbunyi,
 
“ ...dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata, " Hai Bani
Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu,
membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar
gembira dengan (datangnya) seorang rasul yang akan datang
sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul
itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang
nyata, mereka berkata, " Ini adalah sihir yang nyata."
(Surah As Shaf 61:6).
 
*** Mukjizat Nabi Isa.
 
Sebagai seorang Rasul, Isa dikurniakan mukjizat yang pelbagai
antaranya, beliau mencipta burung daripada tanah selepas
diberi roh, beliau dapat menyembuhkan orang buta, penyakit
kusta (lepra) dan menghidupkan orang mati dengan izin Allah.
Beliau dapat menerangkan apa yang dimakan dan disimpan
di rumah-rumah orang. Beliau juga dapat menurunkan makanan
dari langit ketika diminta oleh kaumnya.
 
" 45@ (Ingatlah) ketika malaikat berkata, “ Wahai Maryam !
Bahawasanya Allah memberikan khabar yang mengembirakanmu,
dengan (mengurniakan seorang anak yang engkau akan kandungkan
semata-mata dengan) Kalimah daripada Allah, nama anak itu,
Al Masih, Isa Ibni Maryam, seorang yang terkemuka di dunia dan
di akhirat, dan ia juga dari orang-orang yang didampingkan
(diberi kemuliaan di sisi Allah)."
 
46@ “ Dan ia akan berkata-kata kepada orang ramai semasa ia
masih kecil dalam buaian, dan semasa ia dewasa, dan ia adalah
dari orang-orang yang soleh.”
 
47@ Maryam berkata, ” Wahai Tuhanku ! Bagaimanakah aku akan
beroleh seorang anak, padahal aku tidak pernah disentuh oleh
seorang lelaki pun ?” Allah berfirman, “ Demikianlah
keadaannya, Allah menjadikan apa yang dikehendakiNya, apabila
Ia berkehendak melaksanakan sesuatu perkara, maka Ia hanyalah
berfirman kepadanya, " Jadilah engkau", lalu menjadilah ia.”
 
48@ Dan Allah akan mengajarnya ilmu menulis, dan hukum-hukum
aturan ugama, dan juga kandungan kitab-kitab Taurat dan Injil.
 
49@ Dan (akan melantiknya) menjadi seorang Rasul kepada Bani
Israil, (dengan menegaskan kepada mereka), “ Sesungguhnya aku
telah datang kepada kamu, dengan membawa satu tanda (mukjizat)
dari tuhan kamu, iaitu aku boleh membuat untuk kamu dari tanah
liat seperti bentuk burung, kemudian aku tiup padanya lalu
menjadilah ia seekor burung (yang hidup) dengan izin Allah,
dan juga aku boleh menyembuhkan orang yang buta dan orang yang
sopak, dan aku boleh menghidupkan kembali orang-orang yang
mati dengan izin Allah, dan juga aku boleh memberitahu kepada
kamu tentang apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan
di rumah kamu. Sesungguhnya perkara-perkara yang demikian itu,
mengandungi satu tanda (mukjizat) bagi kamu (yang membuktikan
kebenaran bahawa aku seorang Rasul yang diutus oleh Allah
kepada kamu), jika kamu orang-orang yang (mahu) beriman.
 
50@ “ Dan juga (aku datang kepada kamu ialah untuk)
mengesahkan kebenaran Kitab Taurat yang diturunkan dahulu
daripadaku, dan untuk menghalalkan bagi kamu sebahagian (dari
perkara-perkara) yang telah diharamkan kepada kamu, dan juga
aku datang kepada kamu dengan membawa satu mukjizat dari Tuhan
kamu. Oleh itu bertaqwalah kamu kepada Allah dan taatlah
kepadaku.
 
51@ “ Sesungguhnya Allah ialah Tuhanku dan Tuhan kamu, oleh
itu, beribadatlah kamu kepadaNya. Inilah jalan yang lurus.”
{Surah Ali 'Imran}

Kumpulan Hadis Perihal Wanita...

Kumpulan Hadis Perihal Wanita...

Hadits adalah segala perkataan (sabda), perbuatan dan
ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad Shalallahu
‘Alaihi Wa salam yang dijadikan ketetapan ataupun hukum dalam
agama Islam.

Hadits dijadikan hukum dalam agama Islam selain Al Qur’an,
Ijma dan Qiyas. Dimana dalam hal ini, kedudukan hadits
merupakan sumber hukum kedua setelah Al Qur’an.

Berikut ini adalah beberapa hadits yang berkaitan dengan
wanita yang kami rangkum dari berbagai sumber yang kredibel.
Semoga dengan mengetahui dan mengamalkan Hadits-Hadits ini,
kita dapat mejadi orang yang lebih baik lagi.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, yang artinya, “ Hai Nabi,
katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan
isteri-isteri orang mu’min, " Hendaklah mereka menjulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya
mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak
diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha
penyayang.” (QS. Al-Ahzab : 59)

1@ Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan sabda
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, “ Sesungguhnya dunia
itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah
wanita shalihah.” (HR. Muslim no. 1467)

2@ Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada
Umar ibnul Khaththab radhiyallahu ‘anhu, “ Maukah aku
beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang
lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan
menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia
pergi si istri ini akan menjaga dirinya.”
(HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah
berkata dalam Al Jami’ush Shahih 3/57, “ Hadits ini shahih
di atas syarat Muslim.”)

3@ Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bagi
lelaki yang ingin menikah, “ Wanita itu dinikahi karena empat
perkara yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena
kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu
wanita yang punya agama, engkau akan beruntung.”
(HR. Al Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1466)

4@ Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah pula
bersabda, “ Empat perkara termasuk dari kebahagiaan, yaitu
wanita (istri) yang shalihah, tempat tinggal yang luas/lapang,
tetangga yang shalih, dan tunggangan (kendaraan) yang nyaman.
Dan empat perkara yang merupakan kesengsaraan yaitu tetangga
yang jelek, istri yang jelek (tidak shalihah), kendaraan yang
tidak nyaman, dan tempat tinggal yang sempit.”
(HR. Ibnu Hibban dalam Al Mawarid hal. 302, dishahihkan
Asy Syaikh Muqbil dalam Al Jami’ush Shahih, 3/57 dan
Asy Syaikh Al Albani dalam Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah
no. 282)

5@ Ketika Umar ibnul Khaththab radhiyallahu ‘anhu bertanya
kepada Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam, “ Wahai
Rasulullah, harta apakah yang sebaiknya kita miliki ?” Beliau
Shalallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “ Hendaklah salah
seorang dari kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang
senantiasa berdzikir dan istri mukminah yang akan menolongmu
dalam perkara akhirat.” (HR. Ibnu Majah no. 1856, dishahihkan
Asy Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahih Ibnu Majah
no. 1505)

6@ Al Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu dari Nabi Shallallhu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
yang artinya, “ Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari
Akhir, janganlah ia mengganggu tetangganya, dan berbuat
baiklah kepada wanita. Sebab, mereka diciptakan dari tulang
rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian
atasnya. Jika engkau meluruskannya, maka engkau mematahkannya
dan jika engkau biarkan, maka akan tetap bengkok. Oleh karena
itu, berbuatlah baik kepada wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim)

7@ Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam bersabda, “ Apabila
seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan),
menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan
kepadanya, " Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana
saja yang engkau sukai.” (HR. Ahmad 1/191, dishahihkan
Asy Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahihul Jami’
no. 660, 661)

8@ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Maukah
aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi
penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak
anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya
marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada
tangan suaminya seraya berkata, “ Aku tak dapat tidur sebelum
engkau ridha.” (HR. An Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257.
Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah, Asy Syaikh Al Albani
rahimahullah, no. 287)

9@ Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “ Tidak
halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya
ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya.”
(HR. Al Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)

10@ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah
bersabda, “ Allah tidak akan melihat kepada seorang istri yang
tidak bersyukur kepada suaminya padahal dia membutuhkannya.”
(HR. An Nasai dalam Isyratun Nisa. Silsilah Al Ahadits
Ash Shahihah no. 289)

11@ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Demi
Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, tidaklah seorang suami
memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak
(enggan) melainkan yang di langit murka terhadapnya hingga
sang suami ridha padanya.” (HR. Muslim no.1436)

12@ Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam bersabda, “ Apabila
seorang istri bermalam dalam keadaan meninggalkan tempat tidur
suaminya, niscaya para malaikat melaknatnya sampai ia kembali
(ke suaminya).” (HR. Al Bukhari no. 5194 dan Muslim no. 1436)

13@ Kisah wanita yang akan berangkat menunaikan shalat ‘ied,
ia tidak memiliki jilbab, maka diperintah oleh Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa sallam, “ Hendaknya Saudarinya
meminjaminya Jilbab untuknya.” (HR. Bukhari No. 318).

14@ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda di akhir
kehidupannya, dan hal itu terjadi pada haji Wada’, “ Ingatlah,
berbuat baiklah kepada wanita. Sebab, mereka itu (bagaikan)
tawanan di sisi kalian. Kalian tidak berkuasa terhadap mereka
sedikit pun selain itu, kecuali bila mereka melakukan
perbuatan nista. Jika mereka melakukannya, maka tinggalkanlah
mereka di tempat tidur mereka dan pukullah mereka dengan
pukulan yang tidak melukai. Jika ia mentaati kalian, maka
janganlah berbuat aniaya terhadap mereka. Mereka pun tidak
boleh memasukkan siapa yang tidak kalian sukai ke tempat tidur
dan rumah kalian. Ketahuilah bahwa hak mereka atas kalian
adalah kalian berbuat baik kepada mereka (dengan mencukupi)
pakaian dan makanan mereka.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah,
shahih)

15@ Ummu Salamah berkata, “ Wahai Rasulullah, bagaimana wanita
berbuat dengan pakaiannya yang menjulur ke bawah ?” Beliau
bersabda, “ Hendaklah mereka memanjangkan satu jengkal ”,lalu
ia bertanya lagi, “ Bagaimana bila masih terbuka kakinya ?”
Beliau menjawab, “ Hendaknya menambah satu hasta, dan tidak
boleh lebih.” (HR. Tirmidzi 653 dan berkata, “ Hadits hasan
shahih.”.

16@ Dari Sa’ad radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa salam bersabda padanya, “ Apapun yang engkau
berikan berupa suatu nafkah kepada keluargamu, maka engkau
diberi pahala, hingga sampai sesuap makanan yang engkau angkat
(masukkan) ke mulut istrimu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

17@ Al Hushain bin Mihshan rahimahullahu menceritakan bahwa
bibinya pernah datang ke tempat Nabi Shalallahu ‘alaihi wa
sallam karena satu keperluan. Seselesainya dari keperluan
tersebut, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya
kepadanya, “ Apakah engkau sudah bersuami ?” Bibi Al Hushain
menjawab, “ Sudah.” “ Bagaimana (sikap) engkau terhadap
suamimu ?” tanya Rasulullah lagi. Ia menjawab, “ Aku tidak
pernah mengurangi haknya kecuali dalam perkara yang aku tidak
mampu.” Rasulullah bersabda, “ Lihatlah di mana keberadaanmu
dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena suamimu adalah surga
dan nerakamu.” (HR. Ahmad 4/341 dan selainnya, lihat
Ash Shahihah no. 2612)

18@ Di dalam kisah gerhana matahari yang mana Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabatnya melakukan
shalat gerhana padanya dengan shalat yang panjang, beliau
melihat surga dan neraka. Ketika beliau melihat neraka beliau
bersabda kepada para shahabatnya, “ Dan aku melihat neraka
maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama
sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum
wanita”. Para shahabat pun bertanya, “ Wahai Rasulullah,
Mengapa (demikian) ?” Beliau menjawab, “ Karena kekufuran
mereka.” Kemudian mereka bertanya lagi, “ Apakah mereka kufur
kepada Allah ?” Beliau menjawab, “ Mereka kufur (durhaka)
terhadap suami-suami mereka, kufur (ingkar) terhadap kebaikan-
kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang
di antara mereka selama waktu yang panjang, kemudian dia
melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai), niscaya
dia akan berkata, " Aku tidak pernah melihat sedikitpun
kebaikan pada dirimu.” (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas
radhiyallahu ‘anhuma)

19@ Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda, “ Ada dua
kelompok termasuk ahli neraka, aku belum pernah melihatnya,
" Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, mereka
memukul manusia dengan cambuknya, dan wanita yang kasiyat
(berpakaian tapi telanjang baik karena tipis, atau pendek yang
tidak menutup semua auratnya), Mailat mumilat (bergaya ketika
berjalan, ingin diperhatikan orang) kepala mereka seperti
punuk onta yang berpunuk dua. Mereka tidak masuk surga dan
tidak mendapatkan baunya padahal bau surga itu akan didapati
dari sekian dan sekian (perjalanan 500 tahun).”
(HR. Muslim 3971, Ahmad 8311 dan Imam Malik 1421)

20@ Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“ Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik
dari pada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal
baginya.” (HR. At Thabrani dan Baihaqi)

21@ Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Barang
siapa memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan
memberikan pakaian kehinaan dihari akhir nanti.”
(HR. Abu Daud)

22@ Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
(artinya), “ Wahai anakku Fatimah ! Adapun perempuan-perempuan
yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam
neraka adalah mereka itu di dunia tidak mau menutup rambutnya
daripada dilihat laki-laki yang bukan mahramnya.”
(HR. Bukhari & Muslim)

23@ Dari Hamzah bin Abi Usaid al Anshari, dari bapaknya, bahwa
ia telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
bersabda kepada para wanita (saat itu beliau sambil keluar
dari masjid, dan terlihat laki-laki dan wanita berbaur
di jalan), “ Minggirlah kalian, karena tidak layak bagi kalian
untuk berjalan di tengah. Kalian harus berjalan di pinggir.”
Sejak saat itu, ketika para wanita berjalan keluar, mereka
berjalan ditepi tembok. Bahkan baju-baju mereka sampai
tertambat di tembok, karena begitu dekatnya mereka dengan
tembok ketika berjalan. (HR. Abu Dawud, Hasan)

24@ Dari Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhu berkata,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda (artinya),
“ Janganlah kalian melarang wanita-wanita kalian dari masjid-
masjid, akan tetapi rumah-rumah mereka adalah lebih baik untuk
mereka.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah, Shahih)

25@ Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi
Shallallahu’alaihi wa Sallam, beliau bersabda (artinya),
“ Sesungguhnya wanita adalah aurat. Sehingga ketika ia keluar
rumah, ia akan disambut oleh syaithan. Dan kondisi yang akan
lebih mendekatkan dirinya dengan Rabbnya adalah ketika ia
berada di rumahnya.” (HR. Ibnu Khuzaimah, Shahih)

26@ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Akan
ada di akhir umatku kaum lelaki yang menunggang pelana seperti
layaknya kaum lelaki, mereka turun di depan pintu-pintu
masjid, wanita-wanita mereka berpakaian (tetapi) telanjang,
di atas kepala mereka (terdapat sesuatu) seperti punuk onta
yang lemah gemulai. Laknatlah mereka ! sesungguhnya mereka
adalah wanita-wanita terlaknat.” (HR. Imam Ahmad (2/233))

27@ Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Siapa
saja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu
kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah
dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zina.”
(HR. An Nasaii, Ibnu Khuzaimah & Ibnu Hibban)

28@ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“ Rasulullah melaknat perempuan yang mengikir gigi atau
meminta supaya dikikir giginya.” (HR. At Thabrani)

29@ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Aku
melihat ke dalam Surga, maka aku melihat kebanyakan
penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat
ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya
adalah wanita.” (HR. Bukhari, no. 3069 dan Muslim no.7114,
dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya)

30@ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Aku
berdiri di depan pintu syurga, lalu (kulihat) kebanyakkan
orang yang masuk kedalamnya adalah orang orang miskin, dan
orang orang yang kaya ditahan kecuali penghuni neraka mereka
disuruh untuk masuk ke neraka, dan aku berdiri di depan pintu
neraka maka (kulihat) kebanyakkan yang masuk kedalamnya adalah
wanita”. (HR. Muslim, no. 7113)

31@ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“ Sesungguhnya penduduk surga yang paling sedikit adalah
wanita.” (HR. Muslim, no. 7118).

32@ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“ Wanita mana saja yang meminta cerai pada suaminya tanpa
sebab (yang syar’i) maka haram baginya wangi Surga.”
(HR. Abu Daud, no. 2228, dan Ibnu Majah, no. 2055
Di shahihkan oleh syekh Al Bani dalam “shahih sunan Abu Daud”
(no. 1928).

33@ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“ Apabila suami mengajak istri keranjangnya (untuk jima’) lalu
ia tidak memenuhi maka ia dilaknat oleh para malaikat sampai
subuh.” Dalam riwayat, “ lalu ia tidur malam sedang suaminya
murka maka para malaikat akan melaknatnya sampai subuh.” Dalam
riwayat lain, “ Apabila istri diwaktu malam meninggalkan
ranjang suaminya, ia enggan mendatanginya, maka yang di langit
(Allah) akan murka kepadanya sampai ia minta keridhaan
suaminya."

34@ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“ Bershadaqahlah kalian ! Karena kebanyakan kalian adalah kayu
bakarnya Jahanam !” Maka berdirilah seorang wanita yang duduk
di antara wanita-wanita lainnya yang berubah kehitaman kedua
pipinya, iapun bertanya, “ Mengapa demikian, wahai
Rasulullah ?” Beliau menjawab, “ Karena kalian banyak mengeluh
dan kalian kufur terhadap suami !” (HR. Bukhari)

NASIHAT TERAKHIR SEORANG BANDUAN.

NASIHAT TERAKHIR SEORANG BANDUAN.

Seorang " banduan akhir", iaitu yang menantikan hukuman mati
meminta sebatang pen dan sekeping kertas sebagai, " permintaan
terakhirnya". Selepas menulis selama beberapa minit, banduan
tersebut meminta pegawai penjara untuk menyerahkan surat yang
ditulis itu kepada ibu kandungnya.

Surat itu berbunyi…

..........

IBU…,

Sekiranya terdapat LEBIH keadilan di dunia ini, kita berdualah
yang seharusnya dihukum bunuh, dan bukan hanya saya seorang.
Ibu juga bersalah ke atas liku kehidupan yang saya jalani.

INGATKAH IBU ketika saya mencuri basikal milik seorang budak
lelaki yang sebaya saya ? Ibu yang membantu saya menyorokkan
basikal itu dari pengetahuan ayah.

INGATKAH IBU ketika saya mencuri wang dari dompet jiran kita ?
Ibu juga yang pergi bersama saya ke sebuah pasaraya untuk
membelanjakannya.

INGATKAH IBU ketika saya bertengkar dengan ayah dan kemudian
ayah pergi meninggalkan kita ? Ayah sekadar mahu
memperbetulkan diri saya, kerana perbuatan saya mencuri
keputusan akhir sebuah pertandingan yang menyebabkan saya
dibuang sekolah.

IBU…

KETIKA ITU saya hanyalah seorang kanak-kanak, yang tidak lama
selepas itu saya menjadi seorang remaja yang bermasalah. Dan
sekarang, saya hanyalah seorang lelaki yang rosak.

KETIKA ITU saya hanyalah seorang kanak-kanak yang memerlukan
pembetulan, bukannya keizinan (untuk berbuat kerosakan).

TETAPI, SAYA TETAP MEMAAFKAN IBU….

Saya mohon agar surat ini sampai kepada seberapa banyak
ibubapa di dunia ini, agar mereka tahu yang menjadikan seorang
anak itu baik atau jahat adalah… PENDIDIKAN IBUNYA!!!.

Terima kasih ibu kerana MEMBERIKAN ‘nyawa’ kepada saya dan
juga menyebabkan saya KEHILANGANNYA.

Dari anakmu, (Seorang Banduan Hukuman Mati)

**********

PELAJARAN BUAT IBUBAPA.

Perkara paling sukar dalam usaha memperbetulkan masyarakat
sekarang ini ialah untuk membuatkan seorang ibu SEDAR akan
kesilapan diri mendidik anaknya. Lebih sukar lagi untuk
menerima teguran tentang tabiat buruk yang telah berlaku pada
anaknya sekalipun bukti terang nyata di depan mata.

Tiada guna adanya ayah yang tegas dan bijaksana sebagai ketua
keluarga, jika si ibu tidak telus dan tulus merujuk dan
berkongsi maklumat mengenai perkembangan anak-anaknya. Apabila
sedar, keadaan sudah terlambat. “ Rebung sudah menjadi buluh.”

Lebih sulit lagi jika si Ayah juga jenis yang tidak ambil
kisah. Hal ehwal keluarga dan urusan anak-anak diserahkan
kepada isteri semata-mata. Urusan mencari rezeki dan
persekolahan anak semuanya si ibu uruskan. Apabila anak
bermasalah, mencuri, merempit, merogol, hisap dadah bahkan
dilokap polis pun minta isteri juga yang uruskan.

Ramai sekali suami yang hanya tahu meniduri isteri sahaja.
Lebih berat lagi jenis yang hari-hari minta duit isteri dan
asyik keluar bersama rakan-rakan sampai ke tua. Ada pula yang
kaki joli, ketagihan dadah, arak dan judi. Ada pula yang hanya
mahu mencukupkan quota poligami sahaja. Kemudian dikuda pula
semua isteri yang ada untuk turut ‘membaiayai’ dirinya. Hidup
tidak ubah seperti ‘jantan sewaan’ sahaja.

Ada ibu yang berjaya melepasi ujian ini. Ada pula yang
terpaksa membiarkan bukan sahaja anak, malah diri sendiri
untuk ikut mencuri. Mungkin dia ‘terpaksa’ kerana itu sahaja
punca nafkah buat mereka.

Apapun, perlu diingat bahawa tugas utama ibu adalah mendidik
anak. Jika berjaya ibu melangkah ke syurga, maka jejak yang
sama jugalah bakal diikuti oleh anaknya. JEJAK KAKI IBU itulah
yang menjadi hakikat di sebalik ungkapan, “ Syurga itu
di telapak kaki ibu.”. Kisah Siti Hajar dan Ismail a.s. adalah
antara contohnya. Jika ibu sampai bersikap degil dan mungkar,
maka jejak yang sama jugalah bakal ditiru oleh anak-anaknya.
Kisah isteri dan anak-anak Nabi Noh a.s. adalah rujukannya.

Perihal Wanita...

Ketika Umar ibnul Khaththab radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada
Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam, “ Wahai Rasulullah,
harta apakah yang sebaiknya kita miliki ?” Beliau Shalallahu
‘alaihi wa sallam menjawab, “ Hendaklah salah seorang dari
kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang senantiasa
berdzikir dan istri mukminah yang akan menolongmu dalam
perkara akhirat.” (HR. Ibnu Majah no. 1856, dishahihkan
Asy Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahih Ibnu Majah
no. 1505)

Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam bersabda, “ Apabila
seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan),
menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan
kepadanya, " Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana
saja yang engkau sukai.” (HR. Ahmad 1/191, dishahihkan
Asy Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahihul Jami’
no. 660, 661)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Maukah
aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi
penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak
anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya
marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada
tangan suaminya seraya berkata, “ Aku tak dapat tidur sebelum
engkau ridha.” (HR. An Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257.
Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah, Asy Syaikh Al Albani
rahimahullah, no. 287)

Di dalam kisah gerhana matahari yang mana Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabatnya melakukan
shalat gerhana padanya dengan shalat yang panjang, beliau
melihat surga dan neraka. Ketika beliau melihat neraka beliau
bersabda kepada para shahabatnya, “ Dan aku melihat neraka
maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama
sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum
wanita.” “ Sesungguhnya wanita adalah aurat. Sehingga ketika
ia keluar rumah, ia akan disambut oleh syaithan. Dan kondisi
yang akan lebih mendekatkan dirinya dengan Rabbnya adalah
ketika ia berada di rumahnya.” (HR. Ibnu Khuzaimah, Shahih)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Aku
melihat ke dalam Surga, maka aku melihat kebanyakan
penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat
ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya
adalah wanita.” (HR. Bukhari, no. 3069 dan Muslim no.7114,
dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Aku
melihat ke dalam Surga, maka aku melihat kebanyakan
penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat
ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya
adalah wanita.” (HR. Bukhari, no. 3069 dan Muslim no.7114,
dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Aku
berdiri di depan pintu syurga, lalu (kulihat) kebanyakkan
orang yang masuk kedalamnya adalah orang-orang miskin, dan
orang-orang yang kaya ditahan, kecuali penghuni neraka mereka
disuruh untuk masuk ke neraka, dan aku berdiri di depan pintu
neraka, maka (kulihat) kebanyakkan yang masuk kedalamnya
adalah wanita.” (HR. Muslim, no. 7113) Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “ Sesungguhnya penduduk surga yang
paling sedikit adalah wanita.” (HR. Muslim, no. 7118).

Wahai Masa DepanKu...

Anda tidak perlu terkejut apabila menghadiahkan pena (pen)
kepada orang bebal, lalu dia memakai pena itu untuk menulis
cemuhan kepada anda. Dan anda tidak usah terkejut, apabila
orang yang anda beri tongkat untuk mengiringi kambing
gembalaannya, justeru memukulkan tongkat itu ke kepala anda.
Itu semua adalah watak dasar manusia yang selalu mengingkari
dan tidak pernah bersyukur kepada Penciptanya sendiri Yang
Maha Agung dan Mulia. Begitulah, kepada Tuhannya saja mereka
berani membangkang dan mengingkari, maka apalagi kepada saya
dan anda.

Berbuatlah kebaikan hanya demi Allah semata, maka anda akan
menguasai keadaan, tidak akan terusik oleh kebencian mereka
dan tidak akan merasa terancam oleh perlakuan keji mereka !
Anda harus bersyukur kepada Allah kerana dapat berbuat baik,
ketika orang lain di sekitar anda berbuat jahat. Kerana bukan
mereka yang berhak menilai anda, tetapi Allahlah yang paling
berhak menilai tahap keikhlasan dan kejujuran pada hati anda.

Jika anda merasa terusik dan terpengaruh oleh kritikan atau
cemuhan mereka, bererti anda telah meluluskan keinginan mereka
untuk mengotori dan mencemarkan kehidupan anda. Padahal, yang
terbaik adalah menjawab atau membalas kritikan mereka dengan
berhikmah serta akhlak yang baik. Biarkan saja mereka dan
jangan anda merasa tertekan oleh setiap angkara mereka untuk
menjatuhkan anda. Anda juga dapat melawan perkataan mereka
yang buruk dengan diam seribu bahasa dengan cara memperbaiki
akhlak dan meluruskan setiap kesalahan anda.

" Orang cerdik akan berusaha merubah kerugian menjadi
keuntungan, sedangkan orang yang bodoh akan membuat satu
musibah menjadi bertumpuk dan berlipat ganda."

" Wahai masa depan, engkau masih dalam keghaiban ! Maka aku
tidak akan pernah bermain dengan khayalan dan menjual diri
hanya untuk sebuah dugaan. Hanya hari ini, aku berkesempatan
mengemas rumah dan pejabat agar tidak berselerak, berserabut
dan nampak indah tersusun, juga berpegang teguh pada Al Quran,
mengkaji dan mencatat segala yang bermanfaat yang terkandung
di dalamnya, yang mana orang lain disibukkan urusan duniawi
dan tidak berkesempatan melakukannya, manakala aku disibukkan
disetiap detik diriku dalam perkara-perkara bermanfaat."

Generasi Da'i Genius Moden...

DR. Zakir Abdul Karim Naik, ulama dan tokoh perbandingan agama
paling masyhur dunia saat ini. Anak kelahiran Mumbai India 18
Oktober 1965 ini, adalah da’i yang hebat dalam urusan berdebat
soal kristologi, perbandingan agama, hafal Al Quran dan kitab-
kitab agama lain. Dia dianggap sebagai pengganti dari almarhum
Syaikh Ahmad Deedat yang merupakan da’i hebat dalam urusan
berdebat dengan agama kristen.

Rekaman video dan DVD ceramahnya banyak didistribusikan.
Perkataannya disiarkan pada akhir pekan di saluran Peace TV,
sebuah stasiun televisi milik beliau. Ceramah dan Debat dengan
agama lain banyak beredar di Youtube. Dan kita lihat dari
ceramah-ceramahnya di YouTube, banyak orang-orang non-Muslim
tersebut termasuk pendeta, pandid, dan sebagainya yang tadinya
melakukan debat agama dengan beliau, namun akhirnya masuk
Islam (menjadi muallaf) di acara beliau. Mereka memberikan
kesaksian bahwa Islam adalah agama kebenaran.

Nah, anak Zakir Naik ternyata benar-benar, “ LIKE FATHER LIKE
SON”. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Berikut profil
singkat anak DR Zakir Naik, seperti dikutip dari situs Peace
TV. Namanya, Fariq Naik. Umurnya 21 tahun (kelahiran 10 Juli
1994). Dia telah menyelesaikan studinya di Islamic
International School & Junior College, Mumbai, India. Sudah
hafidzh Qur’an sejak berumur 13 tahun !

Sejak umur 8 tahun, Fariq Naik sudah terbiasa dengan
perjalanan dakwah ayahnya. Fariq mulai memberikan ceramah
singkat dalam bahasa Inggris dan Arab di depan ribuan orang
di Chennai, Pune, Dubai, Italia, Trinidad dan kota-kota lain
di dunia. Pada tahun 2003 di usia 9 tahun, Fariq Naik
menangani audiens yang jumlahnya lebih dari 50.000 orang
di Srinagar dan audiens yang lebih besar di Hyderabad pada
tahun 2006 pada usia 12 tahun.

Setelah presentasi singkat di Peace TV, ia telah diundang
untuk memberikan ceramah tentang Islam di berbagai belahan
dunia termasuk Arab Saudi, UEA, Bahrain, Italia, Sri Lanka dan
Maladewa. Seperti kebanyakan pemuda pada umumnya, Fariq Naik
juga menyukai olahraga seperti sepak bola, karate, berenang
dan judo. Fariq Naik memiliki sabuk hitam Taekwondo dan
Karate. Fariq Naik adalah pembicara termuda pada usia 15
tahun, di antara lebih dari 30 pembicara Islam yang berasal
dari 15 negara yang berbeda di salah satu konferensi dakwah
Islam internasional yang terbesar di dunia, “ Peace, The
Solution for Humanity” yang diselenggarakan pada bulan
November 2009 di Mumbai, India.

Saat ini, Fariq sedang melakukan Studi Islam di Al Imam
Muhammad Ibn Saud Islamic University di Riyadh, Arab Saudi.
Generasi penerus memang harusnya seperti ini. Masya Allah!

Ketahuilah bahawa bencana dahsyat, perbuatan yang paling
buruk, dan aib adalah berpunca daripada kurangnya perhatian
masyarakat terhadap mengerjakan ibadah solat lima waktu, solat
Jumaat, solat jemaah dan solat sunat yang lainnya. Orang yang
meninggalkan ibadah solat kerana cuai oleh urusan dunia akan
malang nasibnya, berat seksaannya, rugi perdagangannya, besar
musibahnya, dan panjang penyesalannya.

Rasulullah SAW bersabda bermaksud, “ Wahai Abu Hurairah,
perintahkanlah keluargamu untuk solat, kerana Allah akan
memberimu rezeki dari arah yang tidak pernah kamu duga.”

“ Barang siapa meninggalkan solat dengan sengaja, maka ia
telah kafir.” (Riwayat al Bazzar dari Abu Darda’). Sabda
Rasulullah SAW lagi bermaksud, “ Barang siapa bertemu Allah
sedang ia mencuaikan solat, maka Allah sama sekali tidak
akan mempedulikannya.” (Riwayat Tabarani).

Abu Hurairah RA meriwayatkan, “ Selepas Isyak aku bersama Umar
bin Khattab ra pergi ke rumah Abu Bakar as Siddiq untuk suatu
keperluan. Sewaktu melalui pintu rumah Rasulullah SAW, kami
mendengar suara rintihan. Kami pun berhenti sejenak. Kami
dengar beliau menangis dan meratap, “ Ah…andaikan saja aku
dapat hidup terus untuk melihat apa yang diperbuat oleh umatku
terhadap solat. Ah, aku sungguh menyesali umatku.”

Rasulullah menangis. “ Wahai Abu Hurairah, mari kita ketuk
pintu ini,” kata Umar dan kemudian mengetuk pintu. “ Siapa ?”
Tanya Aisyah. “ Aku bersama Abu Hurairah.” Kami meminta izin
untuk masuk dan beliau mengizinkannya. Setelah masuk, kami
lihat Rasulullah SAW sedang bersujud dan menangis sedih,
beliau berkata dalam sujudnya, “ Wahai Tuhanku, Engkau adalah
pengawalku bagi umatku, maka perlakukanlah mereka sesuai
dengan sifat-sifatMu dan jangan perlakukan mereka sesuai
perbuatan mereka.”

“ Ya Rasulullah, ayah dan ibuku menjadi tebusanmu. Apa
gerangan yang terjadi, mengapa engkau begitu sedih ?” ” Wahai
Umar, dalam perjalananku ke rumah Aisyah selepas mengerjakan
solat di masjid, Jibril mendatangiku dan berkata, “ Wahai
Muhammad, Allah Yang Maha Benar mengucapkan salam kepadamu,
kemudian ia berkata, bacalah.” “ Apa yang harus kubaca ?”
“ Bacalah firman Allah yang bermaksud, “ Maka datanglah
sesudah mereka pengganti (yang buruk) yang mensia-siakan solat
dan menurutkan hawa nafsunya, mereka kelak akan menemui
kesesatan.” (Maryam : 59).

“ Wahai Jibril, apakah sepeninggalanku nanti umatku akan
mencuaikan solat ?” ” Benar, wahai Muhammad, kelak di akhir
zaman, akan datang sekelompok manusia daripada umatmu yang
mencuaikan solat, mengakhirkan solat (hingga keluar dari
waktunya), dan menurutkan hawa nafsu. Bagi mereka satu dinar
lebih berharga daripada solat.” (Hadis ini juga diriwayatkan
oleh Ibnu Umar).

Monday 1 February 2016

Al Quran Indonesia. 021. Surah Al Anbiyaa’ (Para Nabi)...

Al Quran Indonesia. 021. Surah Al Anbiyaa’ (Para Nabi)...

BismillahirRahmanirRahim
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani

1@ Telah hampir datangnya kepada manusia hari perhitungan
amalnya sedang mereka dalam kelalaian, tidak hiraukan
persediaan baginya.

2@ Tidak datang kepada mereka itu sebarang peringatan yang
diturunkan dari Tuhan mereka lepas satu, satu, melainkan
mereka memasang telinga mendengarnya sambil mereka mempermain-
mainkannya,

3@ Dengan keadaan hati mereka leka daripada memahami dan
mengamalkan maksudnya. Dan orang-orang yang zalim itu,
berbisik-bisik sesama sendiri dengan berkata, “ Bukankah
(Muhammad) ini hanyalah seorang manusia biasa seperti kamu ?
Maka patutkah kamu turut hadir mendengar sihir yang dibawanya
itu sedang kamu nampak dan mengetahui karutnya ?”

4@ (Bagi menjawab mereka, Nabi Muhammad) berkata, “ Tuhanku
mengetahui tiap-tiap perkataan (yang dilahirkan atau
disembunyikan oleh makhluk-makhluk) di langit dan di bumi, dan
Dialah jua yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.”

5@ (Mereka bukan sahaja menyifatkan Al Quran itu sihir) bahkan
mereka menuduh dengan berkata, “ Al Quran itu perkara karut
yang dimimpikan oleh Muhammad, bahkan perkara yang diada-
adakan olehnya, bahkan Muhammad sendiri seorang penyair.
(Kalaulah ia sebenarnya seorang Rasul) Maka hendaklah ia
membawa kepada kita satu mukjizat sebagaimana mukjizat-
mukjizat yang dibawa oleh Rasul-rasul yang telah diutus
dahulu.”

6@ Tidak ada penduduk sesebuah negeri pun yang Kami binasakan
sebelum mereka, yang telah beriman kepada mukjizat yang diberi
kepadanya, maka benarkah mereka yang meminta mukjizat itu mahu
beriman ?

7@ Dan Kami tidak mengutus Rasul-rasul sebelummu (wahai
Muhammad) melainkan orang-orang lelaki yang Kami wahyukan
kepada mereka (bukan malaikat), maka bertanyalah kamu kepada
"Ahluz Zikri” jika kamu tidak mengetahui.

8@ Dan Kami tidak menjadikan Rasul-rasul itu bertubuh badan
yang tidak makan minum, dan mereka pula tidak akan kekal hidup
selama-lamanya (di dunia).

9@ Kemudian Kami tepati janji Kami kepada mereka, lalu Kami
selamatkan mereka dan sesiapa yang Kami kehendaki, dan
(sebaliknya) Kami binasakan orang-orang yang melampaui batas.

10@ Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kamu sebuah
Kitab (Al Quran) yang mengandungi perkara yang menimbulkan
sebutan baik dan kelebihan untuk kamu, maka mengapa kamu tidak
memahaminya (dan bersyukur akan nikmat yang besar itu) ?

11@ Dan berapa banyak Kami telah pecah belahkan dan binasakan
penduduk negeri yang melakukan kezaliman, dan Kami telah
menjadikan sesudah mereka, kaum yang lain sebagai gantinya.

12@ Maka ketika mereka merasai (kedatangan) azab Kami, mereka
dengan serta-merta lari keluar dari negeri itu.

13@ (Lalu dikatakan kepada mereka), “ Janganlah kamu lari, dan
sebaliknya kembalilah kepada kemewahan hidup yang telah
diberikan kepada kamu, dan ke tempat-tempat tinggal kamu,
supaya kamu dapat ditanya mengenai apa yang berlaku.”

14@ (Akhirnya) mereka berkata, “ Aduhai celakanya kami !
Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berlaku zalim !”

15@ Maka demikianlah seterusnya jeritan dan keluhan mereka,
sehingga Kami jadikan mereka hancur lebur dan sunyi-sepi.

16@ Dan (ingatlah) tidaklah Kami menciptakan langit dan bumi
serta segala yang ada di antaranya, secara main-main.

17@ Sekiranya Kami hendak mengambil sesuatu untuk hiburan,
tentulah Kami akan mengambilnya dari sisi Kami, Kami tidak
melakukannya.

18@ Bahkan Kami sentiasa mengarahkan yang benar menentang yang
salah, lalu ia menghancurkannya, maka dengan serta-merta
hilang lenyaplah dia. Dan (tetaplah) kecelakaan akan menimpa
kamu disebabkan apa yang kamu sifatkan (terhadap Kami).

19@ Dan (ingatlah) segala yang ada di langit dan di bumi
adalah milik kepunyaan Allah jua, dan malaikat-malaikat yang
ada di sisiNya tidak membesarkan diri dan tidak enggan
daripada beribadat kepadaNya, dan tidak pula mereka merasa
penat dan letih.

20@ Mereka beribadat malam dan siang, dengan tidak berhenti-
henti.

21@ Adakah benda-benda dari bumi yang mereka jadikan tuhan-
tuhan itu, dapat menghidupkan semula sesuatu yang mati ?

22@ Kalau ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan yang lain dari
Allah, nescaya rosaklah pentadbiran kedua-duanya. Maka
(bertauhidlah kamu kepada Allah dengan menegaskan), Maha Suci
Allah, Tuhan yang mempunyai Arasy, dari apa yang mereka
sifatkan.

23@ Ia tidak boleh ditanya tentang apa yang Ia lakukan, sedang
merekalah yang akan ditanya kelak.

24@ Patutkah mereka menyembah tuhan-tuhan yang lain dari
Allah ? Katakanlah (wahai Muhammad), “ Bawalah keterangan dan
bukti kamu, kandungan Al Quran ini menjadi peringatan dan
bukti tauhid umatku, juga peringatan dan bukti tauhid umat-
umat yang dahulu daripadaku.” (Kaum musyrik tidak mempunyai
sebarang keterangan) bahkan kebanyakan mereka tidak mengetahui
mana yang benar dan mana yang salah, dengan sebab itulah maka
mereka berpaling ingkar.

25@ Dan Kami tidak mengutus sebelummu (wahai Muhammad)
seseorang Rasul pun melainkan Kami wahyukan kepadanya,
“ Bahawa sesungguhnya tiada Tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Aku, oleh itu, beribadatlah kamu kepadaKu.”

26@ Dan mereka (yang musyrik) berkata, “ (Allah) Ar Rahman
mempunyai anak.” Maha Sucilah Ia. Bahkan (mereka yang
dikatakan menjadi anak Allah itu) ialah hamba-hambaNya yang
dimuliakan.

27@ Mereka tidak mendahuluiNya dengan perkataan dan mereka
pula mengerjakan apa yang diperintahkanNya.

28@ Allah mengetahui apa yang di hadapan mereka (yang telah
mereka lakukan), dan apa yang di belakang mereka (yang akan
mereka lakukan), dan mereka tidak memohon syafaat melainkan
bagi sesiapa yang diredhai Allah, dan mereka pula sentiasa
cemas takut daripada ditimpa azabNya.

29@ Dan (jika ada) sesiapa di antara mereka berkata,
“ Sesungguhnya aku ialah tuhan selain dari Allah.” maka yang
berkata sedemikian itu, Kami akan membalasnya dengan (azab)
neraka jahannam, demikianlah Kami membalas golongan yang
zalim.

30@ Dan tidakkah orang-orang kafir itu memikirkan dan
mempercayai bahawa sesungguhnya langit dan bumi itu pada asal
mulanya bercantum (sebagai benda yang satu), lalu Kami
pisahkan antara keduanya ? Dan Kami jadikan dari air, tiap-
tiap benda yang hidup ? Maka mengapa mereka tidak mahu
beriman ?

31@ Dan Kami telah menjadikan di bumi gunung-ganang yang
menetapnya, supaya bumi itu tidak menggegar mereka, dan Kami
jadikan padanya celah-celah sebagai jalan-jalan lalu-lalang,
supaya mereka dapat sampai kepada mencapai keperluan rohani
dan jasmani.

32@ Dan Kami telah menjadikan langit sebagai bumbung yang
terpelihara dan terkawal, sedang mereka (yang kafir itu)
berpaling tidak memerhatikan tanda-tanda (kekuasaan Kami) yang
ada padanya.

33@ Dan Dialah (Tuhan) yang telah menjadikan malam dan siang,
serta matahari dan bulan, tiap-tiap satunya beredar terapung-
apung di tempat edaran masing-masing (di angkasa lepas).

34@ Dan Kami tidak menjadikan seseorang manusia sebelummu
dapat hidup kekal (di dunia ini). Maka kalau engkau meninggal
dunia (wahai Muhammad), adakah mereka akan hidup selama-
lamanya ?

35@ Tiap-tiap diri akan merasai mati, dan Kami menguji kamu
dengan kesusahan dan kesenangan sebagai cubaan, dan kepada
Kamilah kamu semua akan dikembalikan.

36@ Dan apabila orang-orang kafir itu melihatmu, mereka
hanyalah menjadikan perkara yang engkau sampaikan itu sebagai
ejek-ejekan sahaja, sambil berkata sesama sendiri, “ Inikah
dia orangnya yang mencaci tuhan-tuhan kamu ?” (Mereka berkata
demikian) sedang mereka sendiri kufur ingkar kepada Al Quran
yang mengandungi peringatan Allah yang melimpah-limpah
rahmatNya.

37@ Jenis manusia dijadikan bertabiat terburu-buru dalam
segala halya, Aku (Allah) akan perlihatkan kepada kamu tanda-
tanda kekuasaanKu, maka janganlah kamu meminta disegerakan
(kedatangannya).

38@ Dan (kerana tabiat terburu-burunya) mereka berkata,
“ Bilakah berlakunya janji azab itu, jika betul kamu orang-
orang yang berkata benar ?”.

39@ Kalaulah orang-orang kafir itu mengetahui apa yang akan
menimpa mereka ketika mereka tidak dapat menahan atau
mengelakkan api neraka dari muka dan belakang mereka, dan
mereka pula tidak diberi pertolongan, (tentulah mereka segera
beriman, dan tidak berkata demikian).

40@ (Mereka tidak diberitahu akan masa itu) bahkan (yang
dijanjikan) itu akan datang kepada mereka secara mengejut,
serta terus membingungkan mereka, maka mereka tidak akan
terdaya menolaknya, dan tidak akan diberi tempoh bertaubat.

41@ Dan demi sesungguhnya, telah diperolok-olokkan beberapa
Rasul sebelummu, lalu orang-orang yang mengejek-ejek di antara
mereka, ditimpakan balasan azab bagi apa yang mereka telah
perolok-olokkan itu.

42@ Katakanlah (wahai Muhammad), “ Siapakah yang dapat menjaga
keselamatan kamu pada malam dan siang daripada azab Tuhan yang
bersifat Maha Pemurah ?” (Mereka tidak memikirkan yang
demikian) bahkan mereka tetap berpaling ingkar dari pengajaran
Tuhan mereka.

43@ Tidak ada bagi mereka tuhan-tuhan yang dapat melindungi
mereka dari azab Kami. Mereka yang dipertuhankan itu tidak
dapat menolong dirinya sendiri, dan tidak pula mereka dibantu
dengan pertolongan dari pihak Kami.

44@ (Bukan benda-benda yang dipertuhankan itu yang memberi
kesenangan kepada mereka) bahkan Kami biarkan mereka dan
datuk-nenek mereka menikmati (kesenangan hidup) hingga
berlanjutanlah umur mereka (dalam keadaan yang menyebabkan
berlaku perkara yang tidak diingini mereka). Maka tidakkah
mereka melihat bahawa kami datangi daerah bumi yang mereka
kuasai dengan menguranginya sedikit demi sedikit dari
sempadan-sempadannya ? Jika demikian halnya, maka adakah
mereka yang akan menang ?

45@ Katakanlah (wahai Muhammad), “ Sesungguhnya aku hanyalah
memberi amaran kepada kamu dengan wahyu (Al Quran yang
diturunkan Allah kepadaku), dan sudah tentu orang-orang yang
pekak tidak dapat mendengar seruan apabila mereka diberi
amaran, (maka janganlah kamu menjadi pekak kerana azab Tuhan
amatlah berat).

46@ Dan demi sesungguhnya, jika mereka disentuh oleh sedikit
sahaja dari azab Tuhanmu, sudah tentu mereka akan berkata,
“ Aduhai celakanya kami ! Sebenarnya kami adalah orang-orang
yang zalim (terhadap diri sendiri) !”

47@ Dan (ingatlah) Kami akan mengadakan neraca timbangan yang
adil untuk (menimbang amal makhluk-makhluk pada) hari kiamat,
maka tidak ada diri sesiapa akan teraniaya sedikitpun, dan
jika (amalnya) itu seberat biji sawi (sekalipun), nescaya Kami
akan mendatangkannya (untuk ditimbang dan dihitung), dan
cukuplah Kami sebagai Penghitung.

48@ Dan demi sesungguhnya, Kami telah memberi kepada Nabi Musa
dan Nabi Harun Kitab (Taurat) yang membezakan antara yang
benar dengan yang salah, dan yang menjadi cahaya yang
menerangi, serta yang mengandungi pengajaran, bagi orang-orang
yang mahu bertaqwa.

49@ Iaitu mereka yang takut (melanggar hukum-hukum) Tuhannya
semasa mereka tidak dilihat orang, dan mereka pula gerun cemas
akan (peristiwa-peristiwa yang mengerikan pada) hari kiamat.

50@ Dan Al Quran ini juga pengajaran yang berkat, yang Kami
turunkan (kepada Nabi Muhammad), dengan keadaan yang demikian
maka patutkah kamu mengingkarinya ?



51@ Dan demi sesungguhnya, Kami telah memberi kepada Nabi
Ibrahim sebelum itu jalan yang benar dalam bertauhid, dan Kami
adalah mengetahui akan halnya.

52@ Ketika ia berkata kepada bapanya dan kaumnya, “ Apakah
hakikatnya patung-patung ini yang kamu bersungguh-sungguh
memujanya ?”

53@ Mereka menjawab, “ Kami dapati datuk nenek kami selalu
menyembahnya.”

54@ Ia berkata, “ Sesungguhnya kamu dan datuk-nenek kamu
adalah dalam kesesatan yang nyata.”

55@ Mereka bertanya, “ Adakah engkau membawa kepada kami
sesuatu yang benar (sebagai seorang Rasul), atau engkau dari
orang-orang yang bermain-main sahaja ?”

56@ Ia menjawab, “ (Bukan bermain-main) bahkan (untuk
menegaskan bahawa) Tuhan kamu ialah Tuhan yang mentadbirkan
langit dan bumi, Dialah yang menciptanya, dan aku adalah dari
orang-orang yang boleh memberi keterangan mengesahkan yang
demikian itu.

57@ Dan demi Allah, aku akan jalankan rancangan terhadap
berhala-berhala kamu, sesudah kamu pergi meninggalkan (rumah
berhala ini).”

58@ Lalu ia memecahkan semuanya berketul-ketul, kecuali sebuah
berhala mereka yang besar (dibiarkannya), supaya mereka
kembali kepadanya.

59@ (Setelah melihat kejadian itu) mereka bertanya, “ Siapakah
yang melakukan perbuatan yang demikian terhadap tuhan-tuhan
kami ? Sesungguhnya adalah ia dari orang-orang yang zalim.”

60@ (Setengah dari) mereka berkata, “ Kami ada mendengar
seorang anak muda bernama Ibrahim, mencacinya.”

61@ (Ketua-ketua) mereka berkata, “ Jika demikian, bawalah dia
di hadapan orang ramai supaya mereka menyaksikan (ambil
tindakan mengenainya)."

62@ (Setelah ia dibawa ke situ) mereka bertanya, “ Engkaukah
yang melakukan demikian kepada tuhan-tuhan kami, hai
Ibrahim ?”

63@ Ia menjawab, “ (Tidak) bahkan yang melakukannya ialah
(berhala) yang besar di antara mereka ini ! Maka bertanyalah
kamu kepada mereka kalau-kalau mereka dapat berkata-kata.”

64@ Maka mereka (penyembah berhala) kembali kepada diri mereka
(memikirkan hal itu) lalu berkata (sesama sendiri),
“ Sesungguhnya kamulah sendiri orang-orang yang zalim.”

65@ Kemudian mereka terbalik fikirannya kepada kesesatan, lalu
berkata, “ Sesungguhnya engkau (hai Ibrahim), telah sedia
mengetahui bahawa berhala-berhala itu tidak dapat berkata-kata
(maka betapa engkau menyuruh kami bertanya kepadanya) ?”

66@ Nabi Ibrahim berkata, “ Jika demikian, patutkah kamu
menyembah yang lain dari Allah sesuatu yang tidak dapat
mendatangkan faedah sedikitpun kepada kamu, dan juga tidak
dapat mendatangkan mudarat kepada kamu ?"

67@ “ Jijik perasaanku terhadap kamu dan apa yang kamu sembah
selain Allah ! Maka mengapa kamu tidak mahu menggunakan akal
fikiran kamu ?”

68@ (Setelah tidak dapat berhujah lagi, ketua-ketua) mereka
berkata, “ Bakarlah dia dan belalah tuhan-tuhan kamu, jika
betul kamu mahu bertindak membelanya !”

69@ Kami berfirman, “ Hai api, jadilah engkau sejuk serta
selamat sejahtera kepada Ibrahim !“.

70@ Dan mereka (dengan perbuatan membakarnya itu) hendak
melakukan angkara yang menyakitinya, lalu Kami jadikan mereka
orang-orang yang amat rugi, (kalah dengan hinanya).

71@ Dan Kami selamatkan dia dan (sepupunya) Nabi Lut ke negeri
yang Kami limpahkan berkat padanya untuk umat manusia.

72@ Dan Kami kurniakan kepadanya, Ishak (anaknya), dan Yaakub
(cucunya) sebagai tambahan, dan tiap-tiap seorang (dari
mereka) Kami jadikan orang yang soleh.

73@ Dan Kami jadikan mereka ketua-ketua ikutan, yang memimpin
(manusia ke jalan yang benar) dengan perintah Kami, dan Kami
wahyukan kepada mereka mengerjakan kebaikan, dan mendirikan
sembahyang, serta memberi zakat, dan mereka pula sentiasa
beribadat kepada Kami.

74@ Dan kepada Nabi Lut, Kami berikan hikmat kebijaksanaan dan
ilmu, dan Kami selamatkan dia dari bandar yang penduduknya
selalu melakukan perkara-perkara yang keji, sesungguhnya
mereka itu adalah kaum jahat, yang fasik, derhaka.

75@ Dan Kami masukkan Nabi Lut dalam (kumpulan mereka yang
dilimpahi) rahmat Kami, sesungguhnya dia dari orang-orang yang
soleh.

76@ Dan (sebutkanlah peristiwa) Nabi Nuh, ketika ia menyeru
(berdoa kepada Kami) sebelum (Nabi-nabi yang tersebut) itu,
lalu Kami perkenankan doanya serta Kami selamatkan dia dan
pengikut-pengikutnya dari kesusahan yang besar.

77@ Dan Kami membelanya dari angkara kaum yang mendustakan
ayat-ayat Kami, sesungguhnya adalah mereka kaum yang jahat,
lalu Kami tenggelamkan mereka semuanya (sehingga mati lemas
dengan taufan).

78@ Dan (sebutkanlah peristiwa) Nabi Daud dengan Nabi
Sulaiman, ketika mereka berdua menghukum mengenai tanaman-
tanaman semasa ia dirosakkan oleh kambing kaumnya pada waktu
malam, dan sememangnya Kamilah yang memerhati dan mengesahkan
hukuman mereka.

79@ Maka Kami beri Nabi Sulaiman memahami hukum yang lebih
tepat bagi masalah itu, dan masing-masing (dari mereka berdua)
Kami berikan hikmat kebijaksanaan dan ilmu (yang banyak), dan
Kami mudahkan gunung-ganang dan unggas memuji Kami bersama-
sama dengan Nabi Daud, dan adalah Kami berkuasa melakukan
semuanya itu.

80@ Dan Kami mengajar Nabi Daud membuat baju-baju besi untuk
kamu, untuk menjaga keselamatan kamu dalam mana-mana
peperangan kamu, maka adakah kamu sentiasa bersyukur ?

81@ Dan (Kami mudahkan) bagi Nabi Sulaiman angin yang kencang
tiupannya, bertiup menurut kehendaknya ke negeri yang Kami
limpahi berkat padanya, dan adalah Kami mengetahui akan tiap-
tiap sesuatu.

82@ Dan (Kami mudahkan) sebahagian dari Syaitan-syaitan untuk
menyelam baginya, serta melakukan kerja-kerja yang lain dari
itu, dan adalah Kami mengawal mereka (daripada melanggar
perintahnya).

83@ Dan (sebutkanlah peristiwa) Nabi Ayub, ketika ia berdoa
merayu kepada Tuhannya dengan berkata, “ Sesungguhnya aku
ditimpa penyakit, sedang Engkaulah sahaja yang lebih
mengasihani daripada segala (yang lain) yang mengasihani.”

84@ Maka Kami perkenankan doa permohonannya, lalu Kami
hapuskan penyakit yang menimpanya, serta Kami kurniakan
kepadanya, keluarganya, dengan seganda lagi ramainya, sebagai
satu rahmat dari Kami dan sebagai satu peringatan bagi orang-
orang yang taat kepada Kami (supaya bersabar dan mendapat
balasan baik).

85@ Dan (demikianlah pula) Nabi-nabi Ismail dan Idris serta
ZulKifli, semuanya adalah dari orang-orang yang sabar.

86@ Dan Kami masukkan mereka dalam (kumpulan yang dilimpahi)
rahmat Kami, sesungguhnya mereka adalah dari orang-orang yang
soleh.

87@ Dan (sebutkanlah peristiwa Yunus) Zun Nun, ketika ia pergi
(meninggalkan kaumnya) dalam keadaan marah, yang menyebabkan
ia menyangka bahawa Kami tidak akan mengenakannya kesusahan
atau cubaan, (setelah berlaku kepadanya apa yang berlaku) maka
ia pun menyeru dalam keadaan yang gelap-gelita dengan berkata,
“ Sesungguhnya tiada Tuhan (yang dapat menolong) melainkan
Engkau (ya Allah) ! Maha Suci Engkau (daripada melakukan
aniaya, tolongkanlah daku) ! Sesungguhnya aku adalah dari
orang-orang yang menganiaya diri sendiri.”

88@ Maka Kami kabulkan permohonan doanya, dan Kami selamatkan
dia dari kesusahan yang menyelubunginya, dan sebagaimana Kami
menyelamatkannya Kami akan selamatkan orang-orang yang beriman
(ketika mereka merayu kepada Kami).

89@ Dan (sebutkanlah peristiwa) Nabi Zakaria, ketika ia merayu
kepada Tuhannya dengan berkata, “ Wahai Tuhanku ! Janganlah
Engkau biarkan daku seorang diri (dengan tidak meninggalkan
zuriat), dan Engkaulah jua sebaik-baik yang mewarisi.”

90@ Maka Kami perkenankan doanya, dan Kami kurniakan kepadanya
(anaknya) Yahya, dan Kami perelokkan keadaan isterinya yang
mandul, (untuk melahirkan anak) baginya. (Kami limpahkan
berbagai ihsan kepada Rasul-rasul itu ialah kerana)
sesungguhnya mereka sentiasa berlumba-lumba dalam mengerjakan
kebaikan, dan sentiasa berdoa kepada kami dengan penuh harapan
serta gerun takut, dan mereka pula sentiasa khusyuk (dan taat)
kepada Kami.

91@ Dan (sebutkanlah peristiwa Maryam) perempuan yang telah
menjaga kehormatan dan kesuciannya, lalu Kami tiupkan padanya
dari Roh (ciptaan) Kami, dan Kami jadikan dia dan anaknya
sebagai satu tanda (yang menunjukkan kekuasaan Kami) bagi umat
manusia.

92@ Sesungguhnya ugama Islam inilah ugama kamu, ugama yang
satu asas pokoknya, dan Akulah Tuhan kamu, maka sembahlah kamu
akan Daku.

93@ (Kebanyakan manusia masih berselisihan) dan berpecah-belah
dalam urusan ugama mereka, (ingatlah) mereka semuanya akan
kembali kepada kami (untuk menerima balasan).

94@ Dengan yang demikian, sesiapa yang mengerjakan sesuatu
amal kebaikan, sedang ia beriman, maka tidaklah disia-siakan
amal usahanya, dan sesungguhnya Kami tetap menulisnya.

95@ Dan mustahil kepada penduduk sesebuah negeri yang Kami
binasakan, bahawa mereka tidak akan kembali (kepada Kami untuk
menerima balasan di akhirat kelak).

96@ (Demikianlah keadaan mereka) hingga apabila terbuka tembok
yang menyekat Yakjuj dan Makjuj, serta mereka meluru turun
dari tiap-tiap tempat yang tinggi.

97@ Dan hampirlah datangnya janji hari kiamat yang benar, maka
dengan serta-merta pandangan mata orang-orang yang kufur
ingkar terbeliak (sambil berkata dengan cemas), “ Aduhai
celakanya Kami. Sesungguhnya kami telah tinggal dalam keadaan
yang melalaikan kami daripada memikirkan perkara ini, bahkan
kami telah menjadi orang-orang yang menganiaya diri sendiri.”

98@ Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah, yang lain dari
Allah, menjadi bahan-bahan bakaran yang dilemparkan ke dalam
neraka Jahannam, kamu (sudah tetap) akan memasukinya.

99@ Kalaulah mereka (yang kamu sembah) itu tuhan-tuhan,
tentulah mereka tidak masuk ke dalam neraka, dan (ketahuilah),
semuanya (yang menyembah dan yang disembah) akan kekal dalam
neraka selama-lamanya.

100@ Mereka mendayu-dayu (kesakitan) di dalam neraka, dan
mereka pula di situ tidak dapat mendengar sesuatu yang
menyenangkan.



101@ Sesungguhnya orang-orang yang telah tetap dari dahulu
lagi memperoleh kebaikan dari Kami, mereka dijauhkan dari
neraka itu.

102@ Mereka tidak mendengar suara (julangan) api neraka itu,
dan mereka akan kekal selama-lamanya di dalam (nikmat-nikmat
Syurga) yang diingini oleh jiwa mereka.

103@ Huru-hara besar yang amat mengerikan (pada hari kiamat)
itu tidak merunsingkan mereka, dan (sebaliknya) mereka
disambut oleh malaikat-malaikat dengan berkata, “ Inilah hari
kamu (beroleh kebahagiaan), yang telah dijanjikan kepada kamu
(di dunia) dahulu.”

104@ (Ingatlah) hari Kami menggulung langit seperti menggulung
lembaran surat catitan, sebagaimana kami mulakan wujudnya
sesuatu kejadian, Kami ulangi wujudnya lagi, sebagai satu
janji yang ditanggung oleh Kami, sesungguhnya Kami tetap
melaksanakannya.

105@ Dan demi sesungguhnya, Kami telah tulis di dalam Kitab-
kitab yang Kami turunkan sesudah ada tulisannya pada Lauh
Mahfuz, “ Bahawasanya bumi itu akan diwarisi oleh hamba-
hambaKu yang soleh.”

106@ Sesungguhnya Al Quran ini mengandungi keterangan-
keterangan yang cukup bagi orang-orang yang (cita-citanya)
mengerjakan ibadat (kepada Allah dengan berilmu).

107@ Dan tiadalah Kami mengutuskan engkau (wahai Muhammad),
melainkan untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam.

108@ Katakanlah, “ Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku
(mengenai ketuhanan ialah) bahawa Tuhan kamu hanyalah Tuhan
yang bersifat Esa, maka adakah kamu mahu menurut apa yang
diwahyukan kepadaku ?”

109@ Sekiranya mereka berpaling ingkar maka katakanlah, “ Aku
telah memberitahu kepada kamu (apa yang diwahyukan kepadaku)
dengan keterangan yang jelas untuk kita bersama, dan aku tidak
mengetahui sama ada (balasan buruk) yang dijanjikan kerana
keingkaran kamu itu, sudah dekat atau masih jauh.

110@ Sesungguhnya Allah mengetahui akan perkataan yang kamu
sebutkan dengan terus terang, dan juga Ia mengetahui apa yang
kamu sembunyikan (di dalam hati).

111@ “ Dan aku tidak mengetahui (mengapa dilambatkan balasan
buruk yang dijanjikan kepada kamu itu) jangan-jangan lambatnya
menjadi satu sebab yang menambahkan azab kamu, dan di samping
itu memberi kamu kesenangan hidup hingga ke suatu masa yang
tertentu.”

112@ (Nabi Muhammad merayu dengan) berkata, “ Wahai Tuhanku,
hukumkanlah (di antara kami dengan mereka) dengan yang benar,
dan Tuhan kami ialah Yang Melimpah-limpah rahmatNya yang
dipohonkan pertolonganNya terhadap apa yang kamu sifatkan
itu.”