Saturday 30 January 2016

Riwayat Nabi Ilyasa (018)...^^..

Riwayat Nabi Ilyasa (018)...^^..

Untuk Nabi yang sama dari sudut pandang Agama Yahudi &
Kristen, lihat Elisa bin Safat,

Al Yasa (Al Kitab: Elisa, Eliseus) (sekitar 885-795 SM) adalah
seorang nabi yang tertera dalam Qur'an dan juga dianggap nabi
oleh umat Yahudi dan Kristen. Ia diangkat menjadi nabi pada
tahun 830 SM dan ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil dan
orang-orang Amoria di Panyas, Syam. Ia wafat di Palestina dan
namanya disebutkan sebanyak 2 kali di dalam Al Qur'an, yaitu
pada surah al An'am dan surah Shaad.

" ... dan Ismail, Al Yasa', Yunus dan Luth. Masing-masing Kami
lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya),"
(Al An'am 6:86)

” ... dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa' dan Zulkifli. Semuanya
termasuk orang-orang yang paling baik." (Shaad 38:48)

Al Yasa' adalah anak dari Safet dan penerus Nabi Ilyas.
Sedangkan menurut Ibnu Katsir, ia menuliskan silsilah Al Yasa
melalui ayahnya yang bernama Ukhtub, sampai kepada keturunan
Harun.

*** Kisah Al Yasa'.

Al Yasa' adalah nabi selanjutnya untuk bangsa Israel. Dia
menghadapi sikap penyangkalan Raja dan Ratu Israel terhadap
agama sepeninggal Ilyas. Al Yasa' menunjukkan banyak mukjizat
untuk menunjukkan kekuasaan Allah, tapi mereka malah
menyebutnya tukang sihir, sama seperti ketika mereka menyebut
Nabi Ilyas sebelumnya. Mereka terus membangkang sepanjang
hidup Al Yasa'. Setelah beberapa lama, bangsa Israel
ditaklukkan oleh Bangsa Assyria, kemudian bangsa ini
menghancurkan Kuil Gunung dan menyebabkan kerusakan parah
di Syam.

Nama Al Yasa disebut dalam kisah Nabi Ilyas, saat rasul itu
dikejar-kejar oleh kaumnya dan bersembunyi di rumah Al Yasa.
Maka besar kemungkinan Al Yasa juga tinggal di seputar lembah
sungai Jordan.

Ketika Ilyas bersembunyi di rumahnya, Al Yasa masih seorang
belia. Saat itu ia tengah menderita sakit kemudian Ilyas
membantu menyembuhkan penyakitnya. Setelah sembuh, Al Yasa pun
menjadi anak angkat Ilyas yang selalu mendampingi untuk
menyeru ke jalan kebaikan. Al Yasa melanjutkan tugas kenabian
tersebut begitu Ilyas meninggal. Al Yasa melanjutkan misi ayah
angkatnya, agar kaumnya kembali taat kepada ajaran Allah.

Al Yasa' kemudian mendapati bahwa manusia ternyata begitu
mudah kembali ke jalan sesat. Itu terjadi tak lama setelah
Ilyas wafat. Padahal masyarakat lembah sungai Yordania itu
sempat mengikuti seruan Ilyas agar meninggalkan pemujaannya
pada berhala. Pada kalangan itulah Ilyasa tak lelah menyeru
ke jalan kebaikan. Dikisahkan bahwa mereka tetap tak mau
mendengar seruan Al Yasa', dan mereka kembali menanggung
bencana kekeringan yang luar biasa.

No comments:

Post a Comment