Saturday 16 January 2016

Loafing Time ###

Loafing Time ###

Andaikata manusia mengetahui akan balasan seksa di hari
perhitungan amal (hari akhirat), manusia pasti akan meminta-
minta agar Tuhan mengembalikan mereka ke dunia untuk beramal,
juga diminta melipatgandakan ujian-ujian di dunia, meminta
agar Tuhan menyegerakan balasan dosa maksiatnya di dunia dan
tidak menunda-nunda siksa balasan dosanya kepada alam akhirat.

Aishah berkata-kata, " Wahai Rasulullah, seorang wanita telah
meninggal dan dia dalam keadaan berehat." Maka Rasulullah
marah dan berkata, " Hanya orang yang diampuni sahaja yang
berehat." (Riwayat Ahmad)

Jangan pernah berburuk sangka kepada Tuhanmu, tidak ada
ketaatan sesama makhluk dalam perkara maksiat kepada Allah.
Di akhirat nanti, bukan manusia yang menghisab kita, layak
ke syurga atau ke neraka, tetapi Allahlah yang berhak
mengadilinya. Bayangkan 100 juta tahun diseksa akibat satu
perkara kecil, padahal sudah pernah melalui keperitan hidup
di dunia selama 40 tahun.

Adapun para malaikat, nabi dan rasul cuma diberi ilmu-ilmu
yang telah direncanakan, diizinkan dan dikehendakiNya sahaja.
Ilmu-ilmu yang tidak membawa manfaat tidak diajarkan dan
diberikan kepada mereka serta ilmu mereka terhad kecuali yang
dikehendakiNya.

Andaikata para malaikat dan makhluk bumi memuji-muji hambaNya,
boleh jadi Tuhan mahu mengubah serta menghinakan hambaNya itu
sebagaimana yang dikehendakiNya. Sebagai contoh, orang kafir
yang terkenal dengan kebaikan akhlak dan perbuatannya, bahkan
ada juga kaum kerabat nabi, Abu Thalib bin Abdul Mutalib,
iaitu bapa saudara nabi yang memelihara, melindungi dan selalu
membela nabi Muhammad sejak kecil hingga berakhir riwayat
hidupnya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, " Sesungguhnya kamu (hai
Muhammad) tidak akan dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada
orang yang kamu cintai, tetapi Allahlah yang memberi petunjuk
kepada siapa saja yang dikehendakiNya, dan Allah lebih
mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk."
(Surah Al Qashash: 56)

Ayat ini merupakan bukti adanya kewajiban bertauhid kepada
Allah. Karena apabila Nabi Muhammad sebagai makhluk termulia
dan yang paling tinggi kedudukannya di sisi Allah, tidak dapat
memberi hidayah kepada siapapun yang beliau inginkan, maka
tidak ada sembahan yang haq melainkan Allah, yang bisa memberi
hidayah kepada siapa saja yang Dia kehendaki.

Anak luar nikah itu tidak berdosa, tetapi yang berdosa dan
bersalah adalah perbuatan zina yang dilakukan orang tuanya
tanpa ikatan perkahwinan yang sah, bahkan melahirkan anak
lebih baik daripada membunuh janin suci atau menggugurkan
kandungan.

Jangan syirik kepada Allah dan percaya kuasa-kuasa lain lebih
hebat dari kekuasaan Allah, cuma Allah memberi secebis
keizinan dan kekuasaan kepada alat-alat sembahan yang lainnya
untuk menyesatkan sebahagian yang lainnya (yang terdiri
daripada para pengikut aliran syaitan dengan bantuan-bantuan
jin alam ghaib dengan berbagai tipu daya dunia yang menarik.)

" Dan orang-orang yang tiada menyembah Tuhan yang lain bersama
Allah dan tiada pula membunuh manusia yang diharamkan Allah,
kecuali dengan kebenaran dan tidak pula berzina. Sesiapa yang
Sesiapa yang berbuat demikian, ia akan mendapat dosa dan
di hari kiamat, seksaannya dilipatgandakan dan tinggal kekal
disana dengan hina, kecuali bagi orang yang bertaubat dan
beriman lagi mengerjakan amal soleh. Maka, Allah akan
menggantikan kejahatan mereka dengan kebaikan."
(Surah Al Furqan; 68-70)

" Sesungguhnya Allah akan mengampuni dosa yang selain daripada
itu (syirik), bagi siapa yang dikehendakiNya. Sesiapa yang
menyekutukan Allah (dengan sesuatu yang lain), maka
sesungguhnya dia telah berbuat dosa yang besar."
(Surah An Nisa; 48)

Bagaimana persoalannya, jika suami melarang isteri menziarahi
saudara atau keluarga yang sakit walaupun ibubapanya sendiri.
Jika tidak diizinkan si suami, boleh digantikan ziarah orang
sakit dengan berdoa kepada Allah agar menyembuhkannya serta
memberikan dia kesihatan agar kembali seperti sedia kala. Doa
itu, senjata paling berharga seorang mukmin.

No comments:

Post a Comment